Kontraindikasi dan Peringatan Sodium Tiosulfat
Kontraindikasi penggunaan sodium tiosulfat atau natrium tiosulfat terbagi menjadi dua, yaitu absolut dan relatif. Kontraindikasi absolut atau mutlak adalah tidak dapat diberikan pada pasien yang memiliki riwayat reaksi anafilaktik terhadap sodium tiosulfat. Sedangkan kontraindikasi relatif meliputi neonatus dan pasien hipotensi. Peringatan pemberian obat ini adalah pada pasien geriatri dan pasien dengan gangguan fungsi ginjal, dimana harus dimonitor fungsi ginjalnya selama 24–48 jam setelah injeksi diberikan.[2,7,11]
Kontraindikasi
Kontraindikasi absolut pemberian sodium tiosulfat adalah pada pasien yang memiliki riwayat reaksi anafilaktik saat diberikan sodium tiosulfat. Beberapa kontraindikasi relatif adalah:
- Pasien neonatus karena fungsi ginjal yang masih immature sehingga meningkatkan risiko hipernatremia dan disekuilibrium osmotik
- Pasien hipotensi karena efek samping obat menyebabkan hipotensi[2,7]
Namun, pada kontraindikasi relatif pemberian sodium tiosulfat masih bisa dipertimbangkan pada kondisi yang mengancam jiwa akibat keracunan sianida. Pada pasien dengan efek samping hipotensi, pemberian obat jangan dihentikan tetapi tetesan infus diperlambat.[2,7]
Peringatan
Sodium tiosulfat diekskresikan di ginjal, dan belum ada data mengenai penyesuaian dosis sodium tiosulfat pada pasien dengan gangguan fungsi ginjal. Karena itu, harus dimonitor fungsi ginjal selama 24–48 jam setelah injeksi pada pasien geriatri atau pasien dengan gangguan fungsi ginjal. Hal ini bertujuan untuk menghindari peningkatan risiko efek samping sodium tiosulfat.[7,11]