Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui Sodium Tiosulfat
Penggunaan sodium tiosulfat atau natrium tiosulfat pada kehamilan berdasarkan FDA masuk kategori C. Berdasarkan TGA, penggunaan sodium tiosulfat belum masuk kategori (not formally assigned to a pregnancy category). Penggunaan obat sodium tiosulfat pada kehamilan dan ibu menyusui hanya bila keuntungannya lebih tinggi daripada risiko yang mungkin ditimbulkan.
Penggunaan pada Kehamilan
Berdasarkan kategori dari Food and Drug Administration (FDA), sodium tiosulfat termasuk dalam kategori C yang berarti studi pada hewan menunjukkan risiko teratogenik dan belum ada penelitian pada manusia. Belum ada penelitian yang adekuat mengenai keamanan dan efikasi sodium tiosulfat pada wanita hamil. Sodium tiosulfat dapat diberikan pada ibu hamil apabila berdasarkan hasil penilaian dokter manfaatnya untuk penanganan keracunan sianida melebihi potensi risiko pada fetus.[6,7,12]
Berdasarkan kategori dari Therapeutic Goods Administration (TGA), penggunaan sodium tiosulfat belum terkategorikan atau not formally assigned to a pregnancy category.[11,12]
Penggunaan pada Ibu Menyusui
Belum diketahui apakah injeksi sodium tiosulfat akan diekskresikan pada ASI, dan belum ada data kapan sebaiknya ASI diberikan kembali setelah penggunaan sodium tiosulfat pada ibu menyusui. Karena pemberiannya sebagai antidot keracunan bersifat mengancam nyawa, maka pemberiannya pada wanita menyusui dengan mempertimbangkan manfaat yang lebih besar dibandingkan risikonya. Keputusan harus diambil mengenai apakah proses menyusui harus dihentikan, dengan mempertimbangkan potensi keuntungan dan risiko pada ibu dan bayi.[1,7]