Efek Samping dan Interaksi Obat Magnesium Sulfat
Efek samping magnesium sulfat yang umum terjadi adalah hipermagnesemia. Interaksi obat magnesium dengan obat yang memiliki sinergi farmakologi perlu diwaspadai untuk meminimalkan efek obat yang tidak diinginkan.
Efek Samping
Efek samping umumnya terjadi pada pemberian magnesium sulfat secara parenteral dan biasanya berkaitan dengan intoksikasi magnesium. Tanda tanda intoksikasi yang perlu diamati meliputi: kemerahan pada pipi, berkeringat, hipotensi, paralisis flaccid, penurunan refleks, hipotermia, depresi sistem saraf pusat, paralisis respiratorik. Efek samping lain magnesium sulfat pada beberapa sistem tubuh adalah:
- Kardiovaskular: aritmia, henti jantung, bradikardia, perubahan ekg (pemanjangan interval PR, QRS, QT), flushing, dan hipotensi akibat vasodilatasi perifer
- Sistem imun: reaksi hipersensitivitas
- Sistem saraf: depresi pernapasan, confusion, koma, diplopia
- Sistemik: gangguan cairan dan elektrolit (hipofosfatemia, hipokalsemia, dan dehidrasi hiperosmolar), hipotensi
- Muskuloskeletal: hilangnya refleks tendon akibat blokade neuromuskular, kelemahan otot[2,21]
Interaksi Obat
Magnesium sulfat memiliki interaksi dengan beberapa golongan obat, seperti depresan sistem saraf pusat, agen pemblokir neuromuscular, dan glikosida digitalis. Jika magnesium sulfat harus diberikan dengan obat-obatan tersebut, maka harus diberikan dengan waspada atau dilakukan dosis disesuaikan karena sinergisme farmakologi antara kedua obat atau efek samping lain.
Pemberian dengan digitalis perlu dilakukan dengan hati-hati karena jika terjadi toksisitas magnesium dan kalsium harus diberikan sebagai antidot, dapat menyebabkan gangguan konduksi jantung yang serius. Keseluruhan interaksi obat magnesium sulfat adalah sebagai berikut:
Tabel 2. Interaksi Obat Magnesium Sulfat
Interaksi Obat | Nama Obat |
Meningkatkan efek depresi sistem saraf pusat | Barbiturat, narkotika, propofol, gabapentin |
Meningkatkan konsentrasi obat | Calcitriol |
Menurunkan konsentrasi obat | Alkohol, aminoglikosida, amphotericin B, cisplatin, siklosporin, digitalis, loop diuretics, thiazide diuretics |
Menurunkan konsentrasi obat lain | Levotiroksin, antibiotik golongan tetrasiklin dan kuinolon, bifosfonat, baloxatin marboxil, suplemen fosfat |
Meningkatkan risiko hipotensi | Calcium channel blocker |
Meningkatkan efek blokade neuromuskular | Atracurium, rocuronium, succinylcholine[2,5,20]
|