Farmakologi Acetylcysteine Antidot
Farmakologi acetylcysteine atau asetilsistein antidot adalah bertindak sebagai hepatoprotektor pada kondisi keracunan paracetamol. Acetylcysteine antidot dapat bekerja efektif untuk mencegah kerusakan hati akibat keracunan paracetamol bila diberikan segera dalam 8‒10 jam pertama.[2,9]
Farmakodinamik
Acetylcysteine antidot bekerja sebagai hepatoprotektor dengan cara memperbanyak glutation pada hati, bekerja sebagai pengganti glutation dan meningkatkan konjugasi sulfat non toksik dari paracetamol. L-sistein merupakan prekursor antioksidan enzim glutation. Sekitar 4% fraksi metabolit dari paracetamol dimetabolisme di hati oleh isoenzim CYP2E1 dan sitokrom P450 (CYP) menjadi N-acetyl-p-benzoquinoneimine (NAPQI) yang merupakan zat yang toksik untuk hepar.[10,11]
Senyawa NAPQI dapat diikat oleh glutation sehingga membentuk metabolit yang non toksik yaitu konjugasi metabolit sistein dan mercapturic acid. Ketika terjadi overdosis paracetamol, maka semakin besar paracetamol yang dimetabolisme oleh enzim CYP dan dan jumlah glutation sedikit, sehingga menyebabkan jumlah NAPQI yang banyak.[2,9,11]
NAPQI dapat berikatan dengan sel hepar menyebabkan nekrosis lobulus sentral pada hati. Acetylcysteine mencegah NAPQI berikatan dengan sel hepar sehingga mencegah terjadinya kerusakan hati.[2,9,11]
Farmakokinetik
Acetylcysteine antidot diberikan melalui injeksi intravena atau peroral. Obat ini diserap secara cepat melalui saluran peroral, sehingga dapat diberikan melalui selang nasogastrik.
Absorbsi
Obat acetylcysteine diabsorbsi dengan cepat melalui saluran pencernaan. Bioavailabilitas acetylcysteine secara oral adalah 4‒10%. Waktu yang diperlukan untuk mencapai konsentrasi puncak pada plasma pada penggunaan acetylcysteine secara oral adalah 0,5–1 jam.
Distribusi
Volume distribusi acetylcysteine adalah 0,47 L/kgBB. Acetylcysteine berikatan dengan protein plasma (protein binding plasma) sebanyak 83%.
Metabolisme
Acetylcysteine dimetabolisme di hati dan dinding saluran cerna. Acetylcysteine dapat dimetabolisme menjadi sistein, disulfida dan konjugat (N, N-diacetylcysteine, N-acetylcysteine, N-acetylcysteine-glutation, N-acetylcysteine-protein).
Ekskresi
Acetylcysteine diekskresi melalui urin. Waktu paruh obat acetylcysteine yang digunakan secara intravena adalah 5,58 jam. Waktu pengeluaran rata-rata (mean clearance/CR) acetylcysteine adalah 0,11 liter/kgBB/jam.[1,2,5]
Direvisi oleh: dr. Hudiyati Agustini