Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui Acetylcysteine Antidot
Penggunaan acetylcysteine atau asetilsistein antidot pada kehamilan masuk kategori B berdasarkan FDA, dan kategori B2 berdasarkan TGA. Sementara itu, penggunaan pada ibu menyusui disarankan untuk tidak memberikan ASI hingga 30 menit pasca pemberian dosis terakhir, karena masih belum diketahui apakah metabolit obat acetylcysteine dapat berada di dalam ASI.[5-7]
Penggunaan pada Kehamilan
Berdasarkan Food Drug Administration (FDA), penggunaan acetylcysteine antidot pada kehamilan masuk kategori B. Studi pada binatang percobaan tidak memperlihatkan adanya risiko terhadap janin, namun belum ada studi terkontrol pada wanita hamil.[5]
Sedangkan berdasarkan Therapeutic Goods Administration (TGA), obat acetylcysteine merupakan kategori B2. Obat diberikan pada wanita hamil dengan jumlah terbatas tanpa disertai dengan gangguan atau kecacatan pada janin yang disebabkan oleh efek langsung atau tidak langsung dari obat tersebut.[6]
Obat acetylcysteine antidot digunakan untuk pasien overdosis paracetamol dengan menjadi hepatoprotektor. Oleh karena itu, manfaat pemberiannya lebih tinggi jika dibandingkan dengan risiko terhadap janin.[1,2]
Penggunaan pada Ibu Menyusui
Masih belum diketahui apakah metabolit obat acetylcysteine dapat berada di dalam ASI, sehingga penggunaan untuk ibu menyusui harus mempertimbangan dengan matang rasio manfaat dan risiko. Literatur menyarankan untuk menyusui bayi 30 jam setelah konsumsi dosis terakhir.[5,7]
Direvisi oleh: dr. Hudiyati Agustini