Farmakologi Penisilamin
Farmokologi penisilamin atau penicillamine sebagai suatu antidotum terkait dengan struktur molekulnya yang efektif mengikat logam berat. Segera setelah terikat dengan logam berat dalam tubuh, penisilamin membentuk kompleks yang bersifat lebih tidak toksik dibandingkan ion logam bebas. Mekanisme penisilamin pada reumatoid artritis tidak diketahui, namun diduga berkaitan dengan sel T supresor.
Farmakodinamik
Penisilamin merupakan produk degradasi penisilin yang memiliki dua isomer, yaitu isomer D dan L. D-penisilamin merupakan bentuk penisilamin yang dapat digunakan secara klinis.[5]
Penisilamin merupakan kelator timbal, tembaga, emas, merkuri, dan zinc. Struktur molekulnya yang terdiri dari rantai thiol, grup karboksil, dan grup α-amine menjadikan penisilamin agen yang efektif dalam mempercepat eliminasi logam berat, terutama tembaga.
Segera setelah berikatan dengan logam berat dalam tubuh, penisilamin membentuk kompleks thiol dengan logam berat yang bersifat lebih tidak toksik dibandingkan ion logam bebas. Ikatan penisilamin dengan logam berat meningkatkan ekskresi logam berat melalui urine.[5,13,14]
Farmakokinetik
Farmakokinetik penisilamin meliputi absorpsi, distribusi, metabolisme, dan eliminasi. Ikatan disulfida penisilamin dengan albumin mengakibatkan eliminasi penisilamin memakan waktu yang cukup panjang, sehingga metabolit penisilamin dapat ditemukan pada urine beberapa minggu setelah penghentian terapi.[5]
Absorpsi
Penisilamin diabsorpsi dengan cepat, namun bioavailabilitas oralnya hanya berkisar antara 40-70%.
Makanan, antasid, dan zat besi menurunkan absorpsi penisilamin secara oral. Absorpsi penisilamin tidak dependen terhadap dosis. Konsentrasi puncak penisilamin tercapai pada waktu 1 hingga 3 jam setelah konsumsi.[13]
Distribusi
Volume distribusi dari penisilamin hampir sama dengan cairan ekstraselular, dan sebagian besar dari dosis yang dikonsumsi akan mengalami ikatan disulfida dengan albumin serum.[7,13]
Metabolisme
Hanya sebagian kecil penisilamin mengalami metabolisme di hepar menjadi S-metilpenisilamin. Metabolisme ini tidak signifikan, dan sebagian besar dosis penisilamin terekskresi dalam urin sebagai D-penisilamin.[7,13]
Eliminasi
Setelah diserap dalam tubuh, penisilamin mengalami perubahan menjadi disulfida, sulfat anorganik, N-asetil-D-penisilamin, dan S-metil-D-penisilamin. Disulfida kemudian berikatan dengan albumin, dan ikatan ini mengakibatkan eliminasi penisilamin memakan waktu yang cukup panjang, sehingga metabolit penisilamin dapat ditemukan pada urine beberapa minggu setelah penghentian terapi.[5]
Eliminasi melalui feses dapat terjadi pada penisilamin, namun jumlahnya sangat sedikit jika dibandingkan dengan eliminasi oleh ginjal melalui urine. Waktu paruh eliminasi penisilamin setelah satu kali dosis berkisar antara 1,6 hingga 3,2 jam. Setelah konsentrasi pada keadaan puncak tercapai, waktu eliminasi memanjang menjadi 4 hingga 6 hari.[7,13]