Pengawasan Klinis Penisilamin
Pengawasan klinis pada penggunaan penisilamin atau penicillamine berhubungan dengan efek sampingnya. Pada sebagian kasus, efek samping penisilamin dapat mengakibatkan kematian.
Pengawasan Umum
Pengawasan umum pada pemberian penisilamin melibatkan pengawasan terhadap tanda dan gejala pada kulit dan membran mukosa. Ruam dapat terjadi pada bulan-bulan pertama sejak pengobatan dimulai. Ruam ini biasanya dapat ditangani dengan menurunkan dosis obat. Di lain pihak, ruam dengan onset lebih dari 6 bulan biasanya tidak merespon meskipun dosis obat diturunkan.[3]
Hematuria makroskopik merupakan gejala yang dapat terjadi pada glomerulopati, dan sebaiknya ditanyakan secara berkala pada pasien. Kondisi ini dapat berkembang menjadi sindrom nefrotik. Pada pasien artritis reumatoid, penisilamin harus dihentikan jika hematuria makroskopik terjadi.[3]
Pengawasan terhadap tanda dan gejala tinitus, neuritis optik, neuropati perifer (termasuk sindrom Guillain-Barré), sindrom myastenik (dapat berkembang menjadi myastenia gravis) harus dilakukan selama pengobatan. Di samping itu, gangguan visual dan psikiatri, gangguan mental, agitasi, dan ansietas juga dapat terjadi. Penghentian obat didasarkan pada penilaian dokter berdasarkan kondisi klinis pasien.[3]
Pemeriksaan Laboratorium dan Radiologi
Pemeriksaan laboratorium dan radiologi pada pemberian penisilamin dilakukan terutama untuk mendeteksi efek samping hematologi dan ginjal yang dapat berakibat fatal dan efek samping lain. Di samping itu, pada keracunan logam berat, evaluasi kadar logam berat dalam tubuh dapat dilakukan.[3]
Evaluasi pada Keracunan Logam Berat
Pada kasus keracunan timbal, terapi kelasi diindikasikan pada kadar timbal darah di atas 45 μg/dL. Kadar timbal darah harus dievaluasi dalam 48 jam setelah pemeriksaan pertama.[18]
Setelah dua pemeriksaan pertama, jadwal pengawasan ditentukan berdasarkan kadar timbal dalam darah, sebagai berikut:
>5-9 μg/dL: 3 bulan setelah 2-4 kali pemeriksaan awal, lalu 6-9 bulan setelah kadar timbal dalam darah berkurang
- 10-19 μg/dL: 1-3 bulan setelah 2-4 kali pemeriksaan awal, lalu 3-6 bulan setelah kadar timbal dalam darah berkurang
- 20-24 μg/dL: 1-3 bulan setelah 2-4 kali pemeriksaan awal, lalu 1-3 bulan setelah kadar timbal dalam darah berkurang
- 25-44 μg/dL: 2 minggu-1 bulan setelah 2-4 kali pemeriksaan awal, lalu 1 bulan setelah kadar timbal dalam darah berkurang
>45 μg/dL: Sesegera mungkin [18]
Efek Samping Hematologi
Pemeriksaan darah lengkap dan hitung jenis pada pasien yang memulai pengobatan dengan penisilamin harus dilakukan 2 kali/minggu pada bulan pertama pengobatan, setiap dua minggu selama 5 bulan, dan seterusnya dilakukan setiap bulan. Pemeriksaan darah lengkap dan hitung jenis juga sebaiknya dilakukan setelah meningkatkan dosis. Pemeriksaan ini dilakukan untuk mendeteksi kemungkinan adanya leukopenia, trombositopenia, anemia aplastik, dan agranulositosis. Penentuan penghentian terapi dilakukan berdasarkan penilaian dokter dan hasil laboratorium.[3,16]
Efek Samping pada Ginjal
Pemeriksaan urinalisis dan kadar protein urine berkala sebaiknya dilakukan selama pengobatan. Proteinuria yang melebihi 1 gram /24 jam atau proteinuria dengan kadar yang terus meningkat merupakan indikasi penghentian penisilamin.
Pasien artritis reumatoid dengan proteinuria dapat melanjutkan pengobatan penisilamin dengan syarat pemeriksaan kuantitatif protein urine 24 jam dilakukan setiap 1-2 minggu. Pada pasien artritis reumatoid, penisilamin harus dihentikan jika hematuria mikroskopik persisten terjadi. Pada kasus lain, penentuan frekuensi pemeriksaan protein urine diserahkan pada penilaian dokter.[3]
Pemeriksaan rontgen dada dapat diindikasikan untuk mendeteksi gejala sindrom Goodpasture akibat penisilamin. Abnormalitas pada pemeriksaan urine, hemoptisis, dan infiltrat pada paru merupakan indikasi penghentian penisilamin. [3]
Pemeriksaan Lain
Pemeriksaan fungsi hepar disarankan untuk dilakukan setiap 6 bulan selama pengobatan. Pada pasien dengan penyakit Wilson, pemeriksaan sebaiknya dilakukan setiap 3 bulan. [3]
Pada pasien sistinuria yang mendapatkan penisilamin, pemeriksaan rontgen tahunan untuk mendeteksi batu ginjal sebaiknya dilakukan. [3]