Efek Samping dan Interaksi Obat Levetiracetam
Efek samping levetiracetam berupa gangguan pada neuropsikiatri, kulit, saluran gastrointestinal, demam, dan menggigil. Walaupun jarang, levetiracetam dapat menyebabkan abnormalitas hematologi berupa penurunan jumlah eritrosit, hingga pansitopenia. Tidak terjadi interaksi levetiracetam dengan obat antiepilepsi lain, karena levetiracetam tidak mengalami metabolisme di hati dan memiliki ikatan protein yang rendah.[1,2,5-7]
Efek Samping
Levetiracetam memiliki efek samping, antara lain:
- Rasa mengantuk, mudah lemas atau capek
- Demam, menggigil
- Psikiatri: perubahan mood dan perilaku (ketidakstabilan emosi, agresi, agitasi, insomnia, gugup, apatis), depresi, ansietas, psikosis, halusinasi
- Neurologi: kesulitan berjalan dan memulai gerakan, tremor, vertigo, sakit kepala, diplopia, gangguan koordinasi (ataksia, pincang, inkoordinasi), dan gangguan keseimbangan
- Kulit: ruam kulit, mudah memar, reaksi hipersensitivitas, anafilaksis, sindrom Steven Johnson, toxic epidermal necrolysis, eritema multiforme, angioedema, alopecia
- Pernapasan: pharyngitis, rhinitis, sinusitis, batuk
- Hematologi: penurunan jumlah eritrosit, hematokrit, trombosit, hemoglobin, neutrofil, juga mungkin terjadi pansitopenia
- Pencernaan: anoreksia, diare, dispepsia, mual, muntah, konstipasi, pankreatitis
- Hepar: gangguan fungsi hati, gagal hati, hepatitis
- Ginjal: acute kidney injury (AKI)
- Kardiovaskular: peningkatan tekanan darah diastolik[2,5,6]
Salah satu efek samping levetiracetam yang dapat berdampak fatal adalah depresi dengan kecenderungan bunuh diri. Suatu laporan kasus menunjukkan efek samping tersebut mulai muncul saat dosis dinaikkan menjadi 2000 mg. Sebelumnya pasien telah lama menggunakan dosis 500 mg, dan dinaikkan menjadi 1000 mg tanpa mengalami efek samping. Laporan kasus lain menyatakan bahwa munculnya efek samping depresi dengan kecenderungan bunuh diri mulai muncul saat levetiracetam digunakan antara 4 minggu hingga 6 bulan. Karena itu, pengawasan kondisi psikologis pasien harus dilakukan selama pasien menggunakan levetiracetam, terutama bagi pasien yang sebelumnya memiliki riwayat gangguan afektif. Efek samping psikiatri muncul pada 10,9% pasien.[1,2,12]
Interaksi Obat
Interaksi levetiracetam tidak terjadi dengan obat antiepilepsi lain, seperti karbamazepin, fenitoin, lamotrigin, dan fenobarbital karena levetiracetam tidak mengalami metabolisme di hati. Sehingga tidak menghambat atau menginduksi enzim sitokrom P450, serta ikatan protein levetiracetam yang rendah <10 %. Selain itu, levetiracetam juga tidak berinteraksi dengan obat kontrasepsi oral, seperti levonorgestrel dan etinil estradiol. Levetiracetam dosis <1000 mg tidak berdampak pada kontrasepsi oral.[2,3,5]