Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Efek Samping dan Interaksi Obat Cefazolin general_alomedika 2023-06-02T08:59:54+07:00 2023-06-02T08:59:54+07:00
Cefazolin
  • Pendahuluan
  • Farmakologi
  • Formulasi
  • Indikasi dan Dosis
  • Efek Samping dan Interaksi Obat
  • Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui
  • Kontraindikasi dan Peringatan
  • Pengawasan Klinis

Efek Samping dan Interaksi Obat Cefazolin

Oleh :
dr. Monik Alamanda
Share To Social Media:

Efek samping cefazolin dapat berupa diare, mual, muntah, anoreksia, dan demam. Interaksi obat dapat terjadi pada penggunaan cefazolin bersama dengan probenecid, aminoglikosida, chloramphenicol, rifampicin, furosemide, dan vaksin hidup.[13,15]

Efek Samping

Cefazolin dapat menyebabkan hipersensitivitas dan efek samping pada darah, saluran cerna, hepar, renal, dan sistem saraf.[13,15]

Hipersensitivitas

Cefazolin mungkin menimbulkan hipersensitivitas pada pasien tertentu. Selain itu, ada kemungkinan hipersensitivitas silang dengan golongan sefalosporin dan antibiotik beta laktam lainnya seperti penicillin.[5,13]

Hipersensitivitas dapat bermanifestasi sebagai demam, ruam kulit, pruritus pada vulva, eosinofilia, sindrom Stevens Johnson, dan anafilaksis.[13,15]

Darah

Kelainan darah yang dapat disebabkan oleh cefazolin adalah neutropenia, leukopenia, trombositopenia, trombositosis, dan hasil positif pada tes Coombs.[13,15]

Renal

Cefazolin dapat menyebabkan gangguan renal. Salah satunya adalah peningkatan kadar blood urea nitrogen (BUN) sementara, tanpa bukti klinis adanya gangguan ginjal. Nefritis interstisial dan gangguan ginjal lain jarang ditemukan.[13,15]

Gastrointestinal dan Hepar

Cefazolin mungkin menyebabkan kolitis pseudomembran, mual, muntah, anoreksia, diare, dan kandidiasis oral. Peningkatan enzim hepar dapat terjadi walaupun jarang. Hepatitis dan ikterus kolestatik jarang ditemukan.[13,15]

Sistem Saraf

Cefazolin juga mungkin menyebabkan koma, kejang, nonconvulsive status epilepticus, ensefalopati, dan asteriksis pada pasien dengan riwayat epilepsi dan/atau gangguan ginjal.[13,15]

Efek Samping Lokal

Efek samping prosedural dapat terjadi akibat penyuntikan cefazolin, seperti nyeri pada lokasi injeksi intramuskular dan flebitis pada lokasi injeksi.[13,15]

Interaksi Obat

Ada interaksi obat antara cefazolin dan probenecid, aminoglikosida, chloramphenicol, antagonis vitamin K, rifampicin, furosemide, dan vaksin hidup.

Memperpanjang Durasi Kerja Cefazolin

Penggunaan cefazolin bersama dengan probenecid, entecavir, atau golongan antibiotik aminoglikosida (seperti gentamicin dan streptomycin) dapat meningkatkan durasi kerja cefazolin akibat kompetisi sekresi pada tubulus renal. Penurunan sekresi cefazolin melalui tubulus renal meningkatkan kadar cefazolin dalam darah dengan waktu paruh yang memanjang.[13,15]

Menghambat Aktivitas Bakterisidal Cefazolin

Studi in vitro menunjukkan bahwa chloramphenicol menghambat aktivitas bakterisidal dari sefalosporin, terutama pada bakteri-bakteri yang dihambat oleh chloramphenicol. Chloramphenicol bersifat bakteriostatik dengan menghambat sintesis protein beberapa bakteri gram negatif, antara lain Streptococci grup B dan Staphylococcus aureus.[15]

Sefalosporin bekerja membunuh bakteri dengan cara berikatan dengan protein-protein tersebut, yang berujung pada tidak terbentuknya dinding sel bakteri. Apabila protein bakteri berkurang akibat dihambat oleh chloramphenicol, potensi sefalosporin untuk membunuh bakteri juga berkurang.[15]

Meningkatkan Efek Antikoagulan

Cefazolin dapat meningkatkan efek antikoagulan dari obat antagonis vitamin K seperti dikumarol, anisindione, warfarin, dan heparin. Selain itu, kombinasi cefazolin dengan antibiotik rifampicin juga dapat menyebabkan koagulopati.[10,15]

Cefazolin diketahui menghambat pertumbuhan bakteri penghasil vitamin K di usus, produksi faktor pembekuan yang membutuhkan vitamin K, dan aktivitas platelet. Pantau gejala klinis perdarahan dan periksa prothrombin time serta international normalised ratio (INR) bila menggunakan kombinasi obat-obat ini.[10,15]

Meningkatkan Risiko Nefrotoksisitas

Kombinasi cefazolin dengan antibiotik aminoglikosida dan furosemide meningkatkan risiko nefrotoksisitas. Risiko tersebut lebih tinggi pada pasien lansia dengan gangguan renal dan pada pengguna jangka panjang. Apabila kedua obat digunakan bersamaan, gunakan dosis efektif terendah. Pemantauan fungsi ginjal perlu dilakukan.[15]

Menurunkan Efektivitas Vaksin

Saat terapi dengan cefazolin, sebaiknya pasien tidak menerima vaksin hidup seperti vaksin Bacillus Calmette-Guerin (BCG) dan vaksin tifoid. Vaksin hidup sensitif terhadap antibiotik sehingga menurunkan respons imun yang diharapkan dari pemberian vaksin tersebut. Vaksin hidup sebaiknya tidak diberikan 3 hari sebelum dan setelah pemberian antibiotik.[15]

 

 

Direvisi oleh: dr. Irene Cindy Sunur

Referensi

5. PIONAS. Cefazolin. 2020. http://pionas.pom.go.id/obat/cefazolin
10. PDR.net. Cefazolin Sodium (cefazolin sodium) dose, indications, adverse effects, interactions. 2020. https://www.pdr.net/drug-summary/Cefazolin-Sodium-cefazolin-sodium-1193.4553
13. Medsafe. Data Sheet/Cefazolin. MedSafe New Zealand Medicines and Medical Devices Safety Authority. 2017. https://www.medsafe.govt.nz/Medicines/SearchResult.asp
15. Drugs.com. Cefazolin Disease Interactions. 2020. https://www.drugs.com/disease-interactions/cefazolin.html

Indikasi dan Dosis Cefazolin
Penggunaan pada Kehamilan dan Ib...

Artikel Terkait

  • Dexamethasone untuk Mempercepat Waktu Pemulihan Pasien Anak dengan Pneumonia Komunitas
    Dexamethasone untuk Mempercepat Waktu Pemulihan Pasien Anak dengan Pneumonia Komunitas
  • Penggunaan Sefalosporin pada Orang dengan Alergi Penicillin
    Penggunaan Sefalosporin pada Orang dengan Alergi Penicillin
  • Penggunaan Pedoman WHO 2013 untuk Pneumonia pada Anak
    Penggunaan Pedoman WHO 2013 untuk Pneumonia pada Anak
  • Red Flags Pilek pada Bayi dan Anak
    Red Flags Pilek pada Bayi dan Anak
  • Red Flags Batuk pada Bayi dan Anak
    Red Flags Batuk pada Bayi dan Anak

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
Anonymous
Dibuat 16 April 2025, 09:59
Apakah Vaksin Pneumonia PCV 20 ataupun PCV 13 dapat diberikan pada pasien dengan gambaran rontgen pneumonia tanpa gejala klinis?
Oleh: Anonymous
0 Balasan
Alo dokter. Apakah vaksin pneumonia pcv 20 ataupun pcv 13 bisa diberikan pada pasien dengan gambaran rontgen pneumonia tanpa gejala klinis?
dr. Hudiyati Agustini
Dibalas 06 Januari 2025, 09:40
Wabah virus Human metapneumovirus (HMPV) menjadi perhatian internasional!
Oleh: dr. Hudiyati Agustini
1 Balasan
ALO Dokter.Beberapa waktu terakhir, wabah virus Human metapneumovirus (HMPV) yang telah menjadi perhatian internasional dalam . Virus ini menyebar dengan...
dr. Adi Nugraha
Dibalas 03 Januari 2025, 10:39
Susp. Bronkopneumonia dengan leukosit normal
Oleh: dr. Adi Nugraha
2 Balasan
Alo Dokter, ijin diskusi jika dari klinis menunjukkan ke arah BP tapi leukosit normal, kira-kira diagnosis yang tepat apa ya dok? apakah dengan demam dengan...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.