Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Formulasi Cefazolin general_alomedika 2023-06-02T08:48:48+07:00 2023-06-02T08:48:48+07:00
Cefazolin
  • Pendahuluan
  • Farmakologi
  • Formulasi
  • Indikasi dan Dosis
  • Efek Samping dan Interaksi Obat
  • Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui
  • Kontraindikasi dan Peringatan
  • Pengawasan Klinis

Formulasi Cefazolin

Oleh :
dr. Monik Alamanda
Share To Social Media:

Di Indonesia, formulasi cefazolin adalah dalam bentuk serbuk injeksi. Cefazolin dapat diberikan secara intravena maupun intramuskular.

Bentuk Sediaan

Cefazolin tersedia dalam bentuk serbuk injeksi dengan bahan aktif cefazolin sodium. Berdasarkan PIONAS (Pusat Informasi Obat Nasional), terdapat sediaan vial dengan kekuatan 500 mg/vial dan 1 gram/vial di Indonesia.[5]

Akan tetapi, berdasarkan daftar produk yang tercatat di Badan Pengawas Obat dan Makanan RI, hanya ada sediaan cefazolin 1 gram/vial. Obat ini dapat diakses di fasilitas kesehatan tingkat kedua dan ketiga. Selain itu, cefazolin juga dapat dibeli di apotek dengan resep dokter yang berlaku hingga 24 jam sejak resep dikeluarkan.[4,12]

Cara Penggunaan

Sebelum dipakai, serbuk injeksi cefazolin harus dilarutkan terlebih dahulu. Pelarut yang dapat digunakan adalah SWI (sterile water for injection), cairan salin normal, Ringer laktat, atau dextrose 5% maupun 10%.[3,11]

Setelah dilarutkan, cefazolin sebaiknya segera digunakan untuk mencegah kontaminasi mikroba. Satu kemasan cefazolin hanya diperuntukkan bagi satu pasien. Sisa obat yang tidak diadministrasikan harus dibuang.[13]

Cefazolin diberikan secara injeksi intravena atau intramuskular. Pemberian intravena dapat dilakukan secara bolus, infus intermittent, ataupun infus kontinu. Injeksi bolus dilakukan secara perlahan selama 3–5 menit, baik secara langsung maupun melalui cairan parenteral yang sedang diberikan.[3]

Administrasi secara intratekal tidak disarankan. Ada laporan kejadian toksisitas sistem saraf pusat berupa kejang akibat pemberian cefazolin intratekal.[13]

Cara Penyimpanan

Cefazolin disimpan dalam suhu 20–25oC dan tidak terpapar cahaya langsung. Setelah dilusi, larutan cefazolin stabil hingga 24 jam dalam suhu ruangan atau hingga 10 hari dalam suhu 5oC. Cefazolin disarankan untuk segera digunakan setelah dilusi.[3]

Kombinasi dengan Obat Lain

Penggunaan cefazolin sebagai antibiotik profilaksis sebelum operasi, misalnya pada operasi kolorektal, umumnya dikombinasikan dengan metronidazole untuk mencegah infeksi Bacteroides fragilis.[1,14]

 

 

Direvisi oleh: dr. Irene Cindy Sunur

Referensi

1. Drugbank. Cefazolin. 2020. https://www.drugbank.ca/drugs/DB01327
3. Drugs.com. Cefazolin Dosage Guide with Precautions. 2020. https://www.drugs.com/dosage/cefazolin.html
4. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor HK.02.02/MENKES/523/2015 tentang Formularium Nasional. Kementerian Kesehatan RI; 2015.
5. PIONAS. Cefazolin. 2020. http://pionas.pom.go.id/obat/cefazolin
11. RxList. Cefazolin Injection (Cefazolin and Dextrose for Injection): Uses, Dosage, Side Effects, Interactions, Warning. 2020. https://www.rxlist.com/cefazolin-drug.htm
12. BPOM. Cek Produk BPOM. 2020. https://cekbpom.pom.go.id/index.php/home/produk/a0jbtb2q1irlvil84b31tr1pg1/all/row/10/page/0/order/4/DESC/search/1/cefazolin
13. Medsafe. Data Sheet/Cefazolin. MedSafe New Zealand Medicines and Medical Devices Safety Authority. 2017. https://www.medsafe.govt.nz/Medicines/SearchResult.asp
14. Medscape. Ancef, Kefzol (cefazolin) dosing, indications, interactions, adverse effects, and more. 2020. https://reference.medscape.com/drug/ancef-kefzol-cefazolin-342492

Farmakologi Cefazolin
Indikasi dan Dosis Cefazolin

Artikel Terkait

  • Dexamethasone untuk Mempercepat Waktu Pemulihan Pasien Anak dengan Pneumonia Komunitas
    Dexamethasone untuk Mempercepat Waktu Pemulihan Pasien Anak dengan Pneumonia Komunitas
  • Penggunaan Sefalosporin pada Orang dengan Alergi Penicillin
    Penggunaan Sefalosporin pada Orang dengan Alergi Penicillin
  • Penggunaan Pedoman WHO 2013 untuk Pneumonia pada Anak
    Penggunaan Pedoman WHO 2013 untuk Pneumonia pada Anak
  • Red Flags Pilek pada Bayi dan Anak
    Red Flags Pilek pada Bayi dan Anak
  • Red Flags Batuk pada Bayi dan Anak
    Red Flags Batuk pada Bayi dan Anak

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
Anonymous
Dibuat 16 April 2025, 09:59
Apakah Vaksin Pneumonia PCV 20 ataupun PCV 13 dapat diberikan pada pasien dengan gambaran rontgen pneumonia tanpa gejala klinis?
Oleh: Anonymous
0 Balasan
Alo dokter. Apakah vaksin pneumonia pcv 20 ataupun pcv 13 bisa diberikan pada pasien dengan gambaran rontgen pneumonia tanpa gejala klinis?
dr. Hudiyati Agustini
Dibalas 06 Januari 2025, 09:40
Wabah virus Human metapneumovirus (HMPV) menjadi perhatian internasional!
Oleh: dr. Hudiyati Agustini
1 Balasan
ALO Dokter.Beberapa waktu terakhir, wabah virus Human metapneumovirus (HMPV) yang telah menjadi perhatian internasional dalam . Virus ini menyebar dengan...
dr. Adi Nugraha
Dibalas 03 Januari 2025, 10:39
Susp. Bronkopneumonia dengan leukosit normal
Oleh: dr. Adi Nugraha
2 Balasan
Alo Dokter, ijin diskusi jika dari klinis menunjukkan ke arah BP tapi leukosit normal, kira-kira diagnosis yang tepat apa ya dok? apakah dengan demam dengan...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.