Efek Samping dan Interaksi Obat Ceftriaxone
Efek samping ceftriaxone yang sering terjadi meliputi reaksi lokal pada area injeksi, eosinofilia, trombositosis, diare, dan leukopenia. Ceftriaxone memiliki interaksi dengan larutan atau obat lain. Sebagai contohnya ceftriaxone bereaksi dengan larutan yang mengandung kalsium yang akan membentuk presipitat.
Efek Samping
Terdapat beberapa efek samping yang dilaporkan pada penggunaan ceftriaxone walaupun insidensinya minimal :
- Reaksi lokal: nyeri, indurasi dan nyeri tekan di area injeksi, flebitis
- Hipersensitivitas: pruritus, demam
- Hematologi: eosinophilia trombositosis, leukopenia, anemia, neutropenia
- Gastrointestinal: diare, mual-muntah, disgeusia
- Hepatobilier: peningkatan SGOT, SGPT, alkaline fosfatase, dan bilirubin
- Renal: peningkatan kadar blood urea nitrogen dan kreatinin, terdapatnya silinder pada urin.
- Sistem saraf pusat: nyeri kepala, pusing
- Genitourinari: moniliasis, vaginitis
- Lain-lain: diaforesis, flushing[15]
Interaksi Obat
Interaksi ceftriaxone dengan obat lain dapat menurunkan efek terapi, meningkatkan toksisitas obat, dan meningkatkan efek obat.
- Menurunkan efek terapi vaksin: vaksin BCG, vaksin kolera, vaksin tifoid
- Meningkatkan toksisitas obat: garam kalsium, ringer laktat
- Meningkatkan efek antikoagulan: antagonis vitamin k (warfarin)
- Meningkatkan konsentrasi obat: probenecid
- Meningkatkan nefrotoksisitas obat: aminoglikosida
Interaksi Cefriaxone dengan larutan yang mengandung kalsium akan menyebabkan ceftriaxone berikatan dengan kalsium dan dapat membentuk presipitat. Sehingga pemakaian pelarut yang mengandung kalsium, seperti Ringer laktat, untuk ceftriaxone tidak dianjurkan. Nutrisi parenteral total yang memiliki kandungan kalsium sebaiknya tidak diberikan bersamaan dengan ceftriaxone.[2,15]