Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Efek Samping dan Interaksi Obat Kanamycin annisa-meidina 2024-03-14T11:40:37+07:00 2024-03-14T11:40:37+07:00
Kanamycin
  • Pendahuluan
  • Farmakologi
  • Formulasi
  • Indikasi dan Dosis
  • Efek Samping dan Interaksi Obat
  • Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui
  • Kontraindikasi dan Peringatan
  • Pengawasan Klinis

Efek Samping dan Interaksi Obat Kanamycin

Oleh :
dr.Novita Mawar Hadini, Sp.FK
Share To Social Media:

Potensi efek samping yang perlu diwaspadai dari penggunaan kanamycin meliputi nefrotoksisitas dan ototoksisitas, terutama dengan penggunaan jangka panjang atau dosis tinggi. Interaksi obat yang berpotensi signifikan dengan kanamycin meliputi obat-obat nefrotoksik seperti polymyxin dan bacitracin, serta obat-obatan yang memiliki efek ototoksik seperti aminoglikosida lainnya.[4,6]

Efek Samping

Kanamycin memiliki potensi untuk menyebabkan toksisitas auditori dan kadang-kadang vestibular, toksisitas renal, dan blokade neuromuskular. Risiko lebih tinggi terjadi pada pasien dengan gangguan ginjal, pasien yang menerima pengobatan bersamaan dengan obat ototoksik atau nefrotoksik lain. dan pada pasien yang diobati untuk periode lebih lama atau dengan dosis lebih tinggi dari yang direkomendasikan.[6]

Ototoksisitas

Efek toksik kanamycin pada saraf kranial kedelapan dapat mengakibatkan hilangnya pendengaran bilateral sebagian yang dapat pulih atau tidak pulih. Kanamycin juga bisa menyebabkan hilangnya keseimbangan, tinnitus, atau vertigo.

Kerusakan koklea biasanya dimulai dengan perubahan kecil dalam hasil tes audiometri pada frekuensi tinggi dan mungkin tidak terkait dengan hilangnya pendengaran subjektif. Disfungsi vestibular biasanya ditandai dengan nistagmus, vertigo, mual, muntah, atau sindrom Meniere akut.[6]

Nefrotoksisitas

Penggunaan kanamycin telah dikaitkan dengan munculnya albuminuria, keberadaan sel darah merah dan putih, dan granular cast pada urin. Perubahan fungsi ginjal biasanya dapat pulih ketika obat dihentikan. Gangguan fungsi ginjal bisa ditandai dengan peningkatan kreatinin serum dan bisa disertai oliguria dengan peningkatan kadar BUN atau dengan penurunan klirens kreatinin.[6]

Blokade Neuromuskular

Paralisis otot akut dan apnea dapat terjadi setelah pengobatan dengan antibiotik aminoglikosida. Neurotoksisitas dapat terjadi setelah instilasi intrapleural dan interperitoneal dosis besar aminoglikosida, tetapi reaksi juga telah dilaporkan setelah pemberian intravena, intramuskular, dan bahkan pemberian oral.[6]

Efek Samping Lainnya

Iritasi lokal atau nyeri dapat timbul setelah injeksi intramuskular kanamycin. Reaksi yang tidak diinginkan lain dari kanamycin yang telah dilaporkan adalah ruam kulit, demam, sakit kepala, parestesia, mual, muntah, dan diare.

Sindrom malabsorpsi yang ditandai dengan peningkatan lemak feses, penurunan karoten serum, dan penurunan penyerapan xilosa, juga pernah dilaporkan terjadi pada terapi yang berkepanjangan.[6]

Interaksi Obat

Penggunaan kanamycin bersama dengan diuretik loop akan meningkatkan risiko ototoksisitas. Terdapat peningkatan risiko gangguan fungsi ginjal dan saraf jika kanamycin digunakan dengan bersama obat antibiotik sefalosporin, polymyxin B, dan bacitracin.[4,6]

Peningkatan Risiko Nefrotoksisitas dan Neurotoksisitas

Interaksi dengan obat-obatan seperti polymyxin B, bacitracin, amphotericin B, cisplatin, vancomycin, dan aminoglikosida lain seperti paromomycin dapat menyebabkan efek nefrotoksik dan neurotoksik yang bersifat aditif.

Selain itu, penggunaan diuretik kuat seperti ethacrynic acid, furosemide, meralluride, atau mannitol bersamaan dengan kanamycin dapat meningkatkan risiko nefrotoksisitas. Risiko nefrotoksisitas juga meningkat saat kanamycin digunakan bersamaan dengan sefalosporin.[4,6]

Peningkatan Risiko Ototoksisitas

Black box warning kanamycin menyebutkan untuk tidak menggunakan obat ini dengan diuretik kuat seperti furosemide dan mannitol karena peningkatan risiko ototoksisitas.[6]

Peningkatan Efek Obat Lain

Kanamycin dapat memperkuat efek dari succinylcholine dan relaksan otot non-depolarisasi seperti rocuronium, yang dapat meningkatkan risiko blokade neuromuskular.[4]

Peningkatan Konsentrasi Kanamycin

Obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS), seperti diklofenak, dapat meningkatkan konsentrasi kanamycin dalam tubuh, yang dapat memperparah efek samping.[4]

Inaktivasi Kanamycin

Penggunaan aminoglikosida, seperti kanamycin, dengan antibiotik tipe beta-laktam, seperti penisilin atau sefalosporin, dalam kondisi in vitro dapat mengakibatkan inaktivasi signifikan. Bahkan ketika aminoglikosida dan obat jenis penisilin diberikan secara terpisah melalui rute yang berbeda, telah dilaporkan adanya penurunan waktu paruh atau kadar serum aminoglikosida pada pasien dengan fungsi ginjal yang terganggu dan pada beberapa pasien dengan fungsi ginjal normal.[6]

Referensi

4. Mims. Kanamycin. 2024. https://www.mims.com/indonesia/drug/info/kanamycin?mtype=generic
6. Drugs.com. Kanamycin. 2024. https://www.drugs.com/pro/kanamycin.html

Indikasi dan Dosis Kanamycin
Penggunaan pada Kehamilan dan Ib...

Artikel Terkait

  • Pengobatan Tuberkulosis Fase Intensif
    Pengobatan Tuberkulosis Fase Intensif
  • Menangani Efek Samping Terapi Tuberkulosis
    Menangani Efek Samping Terapi Tuberkulosis
  • Penanganan Tuberkulosis Anak di Indonesia
    Penanganan Tuberkulosis Anak di Indonesia
  • Vaksin TB Generasi Baru Terbukti Tidak Efektif
    Vaksin TB Generasi Baru Terbukti Tidak Efektif
  • TCM atau Tes Cepat Molekuler untuk Diagnosis Tuberkulosis
    TCM atau Tes Cepat Molekuler untuk Diagnosis Tuberkulosis

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 15 Maret 2025, 12:12
Panduan pengobatan Tuberkulosis (TB) bulan ke 2 apakah ada guideline baru?
Oleh: Anonymous
4 Balasan
Alo dokter, mohon maaf mau tanya adakah pedoman cara pemeberian obat tb terbaru. Yang saya tahu tahap lanjutan itu konsumsi obatnya seminggu 3 kali dibulan...
dr.Feby Diana Rutman
Dibalas 20 Februari 2025, 19:02
Kasus TBC paru dengan hasil rontgen TBC aktif dengan TCM no detected
Oleh: dr.Feby Diana Rutman
4 Balasan
Alo dokter mohon ijin konsul dsn diskusi, saya dokter di puskesmas memiliki pasien perempuan berumur 62 tahun, datang dengan keluhan batuk >2 bulan, demam...
Anonymous
Dibalas 13 Desember 2024, 20:18
Penggunaan Obat Antidiabetes dan Insulin pada penderita TB dengan DM
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Pada penderita TB dengan DM, pengobatan diabetes lebih disarankan untuk menggunakan insulin dibandingkan OAD. Hal ini dikarenakan penggunaan OAD bersamaan...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.