Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Indikasi dan Dosis Kanamycin annisa-meidina 2024-03-14T11:39:03+07:00 2024-03-14T11:39:03+07:00
Kanamycin
  • Pendahuluan
  • Farmakologi
  • Formulasi
  • Indikasi dan Dosis
  • Efek Samping dan Interaksi Obat
  • Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui
  • Kontraindikasi dan Peringatan
  • Pengawasan Klinis

Indikasi dan Dosis Kanamycin

Oleh :
dr.Novita Mawar Hadini, Sp.FK
Share To Social Media:

Indikasi penggunaan kanamycin meliputi infeksi bakteri yang disebabkan oleh organisme yang rentan terhadap kanamycin, terutama pada kasus infeksi yang menunjukkan resistensi terhadap antibiotik lain atau pada pasien yang tidak dapat mentoleransi atau tidak merespons terhadap antibiotik lain yang tersedia.

Kanamycin biasanya digunakan untuk mengobati infeksi yang melibatkan bakteri gram-negatif, seperti Pseudomonas, Acinetobacter, dan Enterobacter, serta beberapa jenis mikobakteria yang menyebabkan tuberkulosis.[1,6]

Indikasi

Indikasi penggunaan kanamycin termasuk pengobatan infeksi serius yang disebabkan oleh mikroorganisme yang rentan terhadap kanamycin. Ini termasuk infeksi pada saluran pernapasan seperti pneumonia; infeksi saluran kemih seperti pyelonephritis; infeksi genital seperti urethritis dan epididimitis; infeksi gastrointestinal seperti disentri basiler; serta  infeksi intraabdomen seperti peritonitis.

Kanamycin dapat dipertimbangkan sebagai terapi awal dalam kasus infeksi yang melibatkan bakteri seperti E. coli, Proteus (baik yang indol-positif maupun indol-negatif), Enterobacter aerogenes, Klebsiella pneumoniae, Serratia marcescens, dan Acinetobacter. Kanamycin juga digunakan dalam kombinasi dengan obat antituberkulosis lain untuk penanganan tuberkulosis resisten obat.

Penggunaan kanamycin juga dapat dipertimbangkan dalam infeksi Staphylococcus, terutama dalam situasi di mana kanamycin merupakan pilihan terbaik berdasarkan pertimbangan medis, termasuk pada pasien yang alergi terhadap antibiotik lain atau pada infeksi campuran dengan bakteri gram-negatif. Keputusan untuk melanjutkan terapi dengan kanamycin harus didasarkan pada hasil tes kepekaan mikrobiologis dan respons infeksi terhadap terapi.[1,4-6]

Dosis Sediaan Kapsul

Indikasi penggunaan kanamycin kapsul adalah untuk penghambatan bakteri usus sebelum operasi usus dan sebagai tambahan dalam pengobatan koma hepatik.[4]

Bowel Preparation

Dosis yang direkomendasikan untuk sterilisasi usus pada orang dewasa adalah 1 gram/jam selama 4 jam, kemudian 1 gram setiap 6 jam selama 36-72 jam.

Untuk anak dan bayi, dosis yang direkomendasikan adalah 150-250 mg/kg/hari dalam dosis terbagi setiap jam selama 6 jam.[4]

Koma Hepatik

Untuk terapi adjuvan dalam pengobatan koma hepatik pada orang dewasa, dosis yang direkomendasikan adalah 8-12 gram per hari dalam dosis terbagi.[4]

Dosis Sediaan Vial

Kanamycin sediaan injeksi bisa diberikan secara intramuskular ataupun intravena.[6]

Intramuskular

Untuk pemberian melalui jalur intramuskular, dosis yang direkomendasikan untuk dewasa atau anak-anak adalah 15 mg/kg/hari dalam dua dosis terbagi (7,5 mg/kg setiap 12 jam). Jika kadar obat di serum yang tinggi secara kontinu diinginkan, dosis harian 15 mg/kg dapat diberikan dalam dosis terbagi yang sama setiap 6 atau 8 jam. Pengobatan pasien dengan berat badan yang lebih berat, misalnya 100 kg, tidak boleh melebihi 1,5 g/hari.

Untuk pasien dengan fungsi ginjal yang terganggu, disarankan untuk memantau terapi dengan pengujian kadar serum obat dan penanda fungsi ginjal yang sesuai. Jika hal ini tidak memungkinkan, metode yang disarankan adalah dengan mengurangi frekuensi pemberian pada pasien dengan disfungsi ginjal. Interval antara dosis dapat dihitung dengan rumus berikut:

  • Kreatinin serum (mg/100 mL) x 9 = Interval Dosis (dalam jam)

Misalnya, jika kreatinin serum adalah 2 mg, dosis yang direkomendasikan (7,5 mg/kg) harus diberikan setiap 18 jam. Perubahan dalam konsentrasi kreatinin selama terapi akan membutuhkan perubahan dalam frekuensi dosis.[6]

Intravena

Untuk pemberian melalui jalur intravena, dosis tidak boleh melebihi 15 mg/kg/hari dan harus diberikan secara perlahan. Dosis kanamycin harian disarankan dibagi menjadi 2-3 dosis terbagi.

Larutan kanamycin untuk penggunaan intravena disiapkan dengan menambahkan isi vial 500 mg ke 100-200 mL cairan salin normal atau dextrose 5%; atau isi vial 1 g ke 200-400 mL cairan salin normal atau dextrose 5%. Dosis diberikan selama periode 30 hingga 60 menit.[6]

Dosis Kanamycin untuk Tuberkulosis (TB)

Berdasarkan pedoman tata laksana tuberkulosis, kanamycin bisa digunakan untuk kasus tuberkulosis resisten obat bersama dengan obat antituberkulosis (OAT) lainnya. Kanamycin digunakan pada fase awal OAT selama 4 bulan, atau diperpanjang menjadi 6 bulan jika belum terjadi konversi pada pemeriksaan bakteri tahan asam (BTA).

Dosis diberikan sesuai berat badan, yaitu:

  • Berat badan < 33 kg: 0,5 g
  • Berat badan 33-50 kg: 0,75 g
  • Berat badan di atas 50 kg hingga 70 kg: 0,75 g
  • Berat badan di atas 70 kg: 1 g

Kanamycin diberikan dengan dosis maksimal 0,75 g pada pasien berusia di atas 59 tahun.[10]

Referensi

1. National Center for Biotechnology Information. PubChem Compound Summary for CID 6032, Kanamycin. https://pubchem.ncbi.nlm.nih.gov/compound/Kanamycin. Accessed Feb. 29, 2024.
4. Mims. Kanamycin. 2024. https://www.mims.com/indonesia/drug/info/kanamycin?mtype=generic
5. Medscape. Kanamycin. 2024. https://reference.medscape.com/drug/kantrex-kanamycin-342693
6. Drugs.com. Kanamycin. 2024. https://www.drugs.com/pro/kanamycin.html
10. Kementerian Kesehatan RI. Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran Tata Laksana Tuberkulosis. 2020.

Formulasi Kanamycin
Efek Samping dan Interaksi Obat ...

Artikel Terkait

  • Pengobatan Tuberkulosis Fase Intensif
    Pengobatan Tuberkulosis Fase Intensif
  • Menangani Efek Samping Terapi Tuberkulosis
    Menangani Efek Samping Terapi Tuberkulosis
  • Penanganan Tuberkulosis Anak di Indonesia
    Penanganan Tuberkulosis Anak di Indonesia
  • Vaksin TB Generasi Baru Terbukti Tidak Efektif
    Vaksin TB Generasi Baru Terbukti Tidak Efektif
  • TCM atau Tes Cepat Molekuler untuk Diagnosis Tuberkulosis
    TCM atau Tes Cepat Molekuler untuk Diagnosis Tuberkulosis

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 15 Maret 2025, 12:12
Panduan pengobatan Tuberkulosis (TB) bulan ke 2 apakah ada guideline baru?
Oleh: Anonymous
4 Balasan
Alo dokter, mohon maaf mau tanya adakah pedoman cara pemeberian obat tb terbaru. Yang saya tahu tahap lanjutan itu konsumsi obatnya seminggu 3 kali dibulan...
dr.Feby Diana Rutman
Dibalas 20 Februari 2025, 19:02
Kasus TBC paru dengan hasil rontgen TBC aktif dengan TCM no detected
Oleh: dr.Feby Diana Rutman
4 Balasan
Alo dokter mohon ijin konsul dsn diskusi, saya dokter di puskesmas memiliki pasien perempuan berumur 62 tahun, datang dengan keluhan batuk >2 bulan, demam...
Anonymous
Dibalas 13 Desember 2024, 20:18
Penggunaan Obat Antidiabetes dan Insulin pada penderita TB dengan DM
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Pada penderita TB dengan DM, pengobatan diabetes lebih disarankan untuk menggunakan insulin dibandingkan OAD. Hal ini dikarenakan penggunaan OAD bersamaan...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.