Indikasi dan Dosis Kanamycin
Indikasi penggunaan kanamycin meliputi infeksi bakteri yang disebabkan oleh organisme yang rentan terhadap kanamycin, terutama pada kasus infeksi yang menunjukkan resistensi terhadap antibiotik lain atau pada pasien yang tidak dapat mentoleransi atau tidak merespons terhadap antibiotik lain yang tersedia.
Kanamycin biasanya digunakan untuk mengobati infeksi yang melibatkan bakteri gram-negatif, seperti Pseudomonas, Acinetobacter, dan Enterobacter, serta beberapa jenis mikobakteria yang menyebabkan tuberkulosis.[1,6]
Indikasi
Indikasi penggunaan kanamycin termasuk pengobatan infeksi serius yang disebabkan oleh mikroorganisme yang rentan terhadap kanamycin. Ini termasuk infeksi pada saluran pernapasan seperti pneumonia; infeksi saluran kemih seperti pyelonephritis; infeksi genital seperti urethritis dan epididimitis; infeksi gastrointestinal seperti disentri basiler; serta infeksi intraabdomen seperti peritonitis.
Kanamycin dapat dipertimbangkan sebagai terapi awal dalam kasus infeksi yang melibatkan bakteri seperti E. coli, Proteus (baik yang indol-positif maupun indol-negatif), Enterobacter aerogenes, Klebsiella pneumoniae, Serratia marcescens, dan Acinetobacter. Kanamycin juga digunakan dalam kombinasi dengan obat antituberkulosis lain untuk penanganan tuberkulosis resisten obat.
Penggunaan kanamycin juga dapat dipertimbangkan dalam infeksi Staphylococcus, terutama dalam situasi di mana kanamycin merupakan pilihan terbaik berdasarkan pertimbangan medis, termasuk pada pasien yang alergi terhadap antibiotik lain atau pada infeksi campuran dengan bakteri gram-negatif. Keputusan untuk melanjutkan terapi dengan kanamycin harus didasarkan pada hasil tes kepekaan mikrobiologis dan respons infeksi terhadap terapi.[1,4-6]
Dosis Sediaan Kapsul
Indikasi penggunaan kanamycin kapsul adalah untuk penghambatan bakteri usus sebelum operasi usus dan sebagai tambahan dalam pengobatan koma hepatik.[4]
Bowel Preparation
Dosis yang direkomendasikan untuk sterilisasi usus pada orang dewasa adalah 1 gram/jam selama 4 jam, kemudian 1 gram setiap 6 jam selama 36-72 jam.
Untuk anak dan bayi, dosis yang direkomendasikan adalah 150-250 mg/kg/hari dalam dosis terbagi setiap jam selama 6 jam.[4]
Koma Hepatik
Untuk terapi adjuvan dalam pengobatan koma hepatik pada orang dewasa, dosis yang direkomendasikan adalah 8-12 gram per hari dalam dosis terbagi.[4]
Dosis Sediaan Vial
Kanamycin sediaan injeksi bisa diberikan secara intramuskular ataupun intravena.[6]
Intramuskular
Untuk pemberian melalui jalur intramuskular, dosis yang direkomendasikan untuk dewasa atau anak-anak adalah 15 mg/kg/hari dalam dua dosis terbagi (7,5 mg/kg setiap 12 jam). Jika kadar obat di serum yang tinggi secara kontinu diinginkan, dosis harian 15 mg/kg dapat diberikan dalam dosis terbagi yang sama setiap 6 atau 8 jam. Pengobatan pasien dengan berat badan yang lebih berat, misalnya 100 kg, tidak boleh melebihi 1,5 g/hari.
Untuk pasien dengan fungsi ginjal yang terganggu, disarankan untuk memantau terapi dengan pengujian kadar serum obat dan penanda fungsi ginjal yang sesuai. Jika hal ini tidak memungkinkan, metode yang disarankan adalah dengan mengurangi frekuensi pemberian pada pasien dengan disfungsi ginjal. Interval antara dosis dapat dihitung dengan rumus berikut:
- Kreatinin serum (mg/100 mL) x 9 = Interval Dosis (dalam jam)
Misalnya, jika kreatinin serum adalah 2 mg, dosis yang direkomendasikan (7,5 mg/kg) harus diberikan setiap 18 jam. Perubahan dalam konsentrasi kreatinin selama terapi akan membutuhkan perubahan dalam frekuensi dosis.[6]
Intravena
Untuk pemberian melalui jalur intravena, dosis tidak boleh melebihi 15 mg/kg/hari dan harus diberikan secara perlahan. Dosis kanamycin harian disarankan dibagi menjadi 2-3 dosis terbagi.
Larutan kanamycin untuk penggunaan intravena disiapkan dengan menambahkan isi vial 500 mg ke 100-200 mL cairan salin normal atau dextrose 5%; atau isi vial 1 g ke 200-400 mL cairan salin normal atau dextrose 5%. Dosis diberikan selama periode 30 hingga 60 menit.[6]
Dosis Kanamycin untuk Tuberkulosis (TB)
Berdasarkan pedoman tata laksana tuberkulosis, kanamycin bisa digunakan untuk kasus tuberkulosis resisten obat bersama dengan obat antituberkulosis (OAT) lainnya. Kanamycin digunakan pada fase awal OAT selama 4 bulan, atau diperpanjang menjadi 6 bulan jika belum terjadi konversi pada pemeriksaan bakteri tahan asam (BTA).
Dosis diberikan sesuai berat badan, yaitu:
- Berat badan < 33 kg: 0,5 g
- Berat badan 33-50 kg: 0,75 g
- Berat badan di atas 50 kg hingga 70 kg: 0,75 g
- Berat badan di atas 70 kg: 1 g
Kanamycin diberikan dengan dosis maksimal 0,75 g pada pasien berusia di atas 59 tahun.[10]