Efek Samping dan Interaksi Obat Ofloxacin
Fluorokuinolon, seperti ofloxacin, telah dikaitkan dengan efek samping serius yang berpotensi ireversibel, termasuk tendinitis dan ruptur tendon, neuropati perifer, dan efek sistem saraf pusat. Meski demikian, pada umumnya efek samping ofloxacin bersifat ringan. Efek samping yang banyak dilaporkan adalah gangguan pencernaan, seperti mual, muntah, konstipasi, mulut kering, dan kulit pucat. Interaksi obat dapat terjadi, misalnya dengan antasida, sukralfat, teofilin, cimetidine, dan probenecid.[4,8,10]
Efek Samping
Efek samping yang paling sering ditimbulkan adalah gangguan pencernaan, terutama pada penggunaan sediaan oral. Untuk sediaan topikal, pasien mungkin mengeluhkan nyeri saat ditetes mata dan rasa tidak nyaman telinga.
Efek samping selengkapnya antara lain:
- Gastrointestinal: Anoreksia, mual, muntah, diare, nafsu makan menurun, kembung
- Kulit: Ruam, gatal, purpura trombositik. Bila terjadi hipersensitivitas bisa berupa urtikaria, purpura anafilaktik, eksaserbasi lupus eritematosus sistemik
- Renal: Gangguan fungsi ginjal
- Hematologi: anemia aplastik, pansitopenia
- Muskuloskeletal: Gangguan pertumbuhan tulang (pada anak), penonjolan fontanel (pada bayi)
- Neurologi: Nyeri kepala, Insomnia, kejang[4,8,10,15]
Fluorokuinolon, termasuk ofloxacin, memiliki aktivitas penghambatan neuromuskular dan dapat memperburuk kelemahan otot pada orang dengan myasthenia gravis. Efek samping serius pasca pemasaran yang telah dilaporkan mencakup kematian dan kebutuhan dukungan ventilasi pada orang dengan myasthenia gravis.[1]
Interaksi Obat
Ofloxacin memiliki interaksi dengan beberapa obat yang dapat menimbulkan efek samping dan mempengaruhi efikasi obat.
Teofilin
Pemberian bersama beberapa antiinfeksi fluoroquinolone (misalnya, ciprofloxacin, norfloxacin, ofloxacin) pada pasien yang menerima teofilin telah menghasilkan konsentrasi teofilin serum yang lebih tinggi dan berkepanjangan dan dapat meningkatkan risiko efek samping terkait teofilin.[1]
Probenecid
Studi yang menggunakan fluoroquinolones lain, misalnya ciprofloxacin, menunjukkan bahwa pemberian probenecid secara bersamaan mengganggu sekresi obat di tubulus ginjal. Efek pemberian probenecid dan ofloxacin belum diketahui pasti.[1]
Obat Antiinflamasi Nonsteroid
Pemberian bersama ofloxacin dan fenbufen dilaporkan menyebabkan peningkatan insiden kejang. Penelitian pada hewan menggunakan fluorokuinolon lain menunjukkan bahwa risiko rangsangan sistem saraf pusat akan bervariasi tergantung obat antiinflamasi nonsteroid yang digunakan.[1]
Suplemen Vitamin dan Mineral
Ofloxacin dilaporkan memiliki interaksi dengan suplemen multivitamin dan mineral oral yang mengandung kation divalen atau trivalen, seperti besi atau zinc. Suplemen tersebut dapat menurunkan penyerapan oral ofloxacin yang mengakibatkan penurunan konsentrasi serum. Kedua obat ini tidak boleh dikonsumsi bersamaan dalam interval 2 jam.[1]
Antasida dan Sukralfat
Pemberian kuinolon dengan antasida yang mengandung kalsium, magnesium, atau aluminium, ataupun pemberian dengan sukralfat, dapat mengganggu penyerapan ofloxacin secara substansial. Hal ini dapat mengakibatkan kadar ofloxacin sistemik jauh lebih rendah dari yang diinginkan.[8]
Cimetidine
Cimetidine telah dilaporkan dapat mengganggu klirens kuinolon, sehingga menyebabkan peningkatan waktu paruh signifikan. Meski demikian, interaksi cimetidine dengan ofloxacin secara spesifik masih belum pernah diteliti.[8]
Siklosporin
Peningkatan kadar serum siklosporin telah dilaporkan pada penggunaan bersamaan dengan beberapa kuinolon. Meski demikian, interaksi dengan ofloxacin secara spesifik masih belum pernah diteliti.[8]
Obat yang Dipengaruhi Enzim Sitokrom P450
Kebanyakan obat golongan kuinolon menghambat aktivitas enzim sitokrom P450, sehingga dapat menyebabkan waktu paruh yang lebih lama pada beberapa obat yang juga dimetabolisme enzim ini. Contohnya adalah metilxantin dan warfarin.[8]