Kontraindikasi dan Peringatan Penicillin Benzathine
Kontraindikasi penicillin benzathine adalah pemberian pada pasien yang memiliki riwayat hipersensitivitas berat terhadap penicillin. Penggunaan penicillin pada pasien dengan riwayat kejang atau gangguan ginjal perlu diperhatikan.[1,2,4]
Kontraindikasi
Pemberian penicillin benzathine dikontraindikasikan pada pasien yang memiliki reaksi hipersensitivitas berat terhadap penicillin, seperti reaksi anafilaksis, sindrom Stevens Johnson, atau toxic epidermal necrolysis.
Pasien yang memiliki riwayat hipersensitivitas berat terhadap sefalosporin atau carbapenem juga perlu diperhatikan khusus, karena kedua obat tersebut diduga memiliki reaksi silang dengan penicillin.[2]
Peringatan
Pemberian penicillin benzathine perlu diperhatikan pada kelompok dengan riwayat penyakit alergi, mengonsumsi antibiotik jangka panjang, gangguan ginjal, dan riwayat kejang.
Individu dengan Riwayat Penyakit Alergi
Pasien dengan riwayat hipersensitivitas terhadap sefalosporin dan carbapenem memiliki risiko untuk mengalami reaksi hipersensitivitas terhadap penicillin karena adanya reaksi silang. Pasien dengan riwayat asma, alergi serbuk sari, atau urtikaria juga memiliki risiko untuk mengalami hipersensitivitas terhadap penicillin.[4]
Individu yang Diberikan Antibiotik dalam Jangka Waktu Panjang
Sama seperti pemberian antibiotik lainnya, pemberian penicillin benzathine dalam jangka waktu panjang dapat meningkatkan risiko terjadinya kolitis pseudomembran akibat Clostridiosis difficile. Kejadian ini juga masih dapat ditemukan sampai 2 bulan pasca pemberhentian obat.
Jika ditemukan adanya gejala diare, terutama diare berdarah setelah pemberian penicillin benzathine dalam jangka waktu lama, pemberian obat harus segera dihentikan.[4]
Individu dengan Gangguan Ginjal
Pasien dengan gangguan ginjal perlu mendapatkan penyesuaian dosis karena obat ini akan diekskresi dalam bentuk yang tidak diubah melalui ginjal. Pada pasien dengan penurunan fungsi ginjal, laju ekskresi akan menurun sehingga meningkatkan risiko efek samping akibat penumpukkan obat di tubuh.[4]
Individu yang Memiliki Riwayat Kejang
Pasien yang memiliki riwayat kejang perlu diawasi selama diberikan penicillin benzathine karena pemberian obat ini juga memiliki efek samping kejang. Risiko kejang ini juga dapat meningkat pada pasien dengan gangguan ginjal karena eliminasi obat yang menurun.[2]
Direvisi oleh: dr. Hudiyati Agustini