Formulasi Tetrasiklin
Formulasi tetrasiklin atau tetracycline yang ada di Indonesia adalah dalam bentuk kapsul, salep, dan tetes mata. Tetrasiklin juga tersedia dalam bentuk topikal kombinasi dengan hydrocortisone.
Bentuk Sediaan
Di Indonesia, tetrasiklin tersedia dalam bentuk per oral, berupa kapsul 250 mg dan 500 mg. Tetrasiklin juga tersedia dalam bentuk topikal sebagai salep mata dengan kekuatan 1% yang biasa digunakan pada konjungtivitis bakterialis.[4,6]
Cara Penggunaan
Kapsul tetrasiklin dianjurkan untuk dikonsumsi dengan perut kosong, yaitu 1 jam sebelum atau 2 jam setelah makan atau minum susu. Namun, jika pasien memiliki kecenderungan mengalami gangguan gastrointestinal, obat dapat dikonsumsi bersama makanan. Kapsul tetrasiklin harus ditelan bersama air yang cukup untuk mencegah terjadinya iritasi atau ulserasi esofagus.[2,3]
Untuk menggunakan salep mata tetrasiklin, beri tahu pasien untuk mencuci tangan terlebih dahulu. Kemudian, tarik kelopak mata bawah hingga membentuk kantung dan oleskan salep kira-kira sepanjang 1 cm pada kantung. Lalu, tutup mata selama 1–2 menit agar krim dapat berkontak dengan area infeksi. Hindari ujung aplikator salep menyentuh mata. Pastikan tube ditutup dengan rapat setelah digunakan.[14]
Cara Penyimpanan
Kapsul tetrasiklin sebaiknya disimpan dalam kemasan tertutup dan kedap cahaya pada temperatur ruangan. Tutup wadah obat juga sebaiknya tidak mudah dibuka oleh anak-anak (child resistant closure). Jauhkan dari lingkungan yang lembap, panas, atau sinar matahari langsung.[3,11]
Kombinasi Obat
Terdapat sediaan krim kombinasi tetrasiklin 3% bersama dengan hydrocortisone acetate 1%. Sediaan kombinasi ini dapat digunakan untuk tata laksana dermatitis atopik, dermatitis kontak iritan, dan dermatitis seboroik.[15]
Direvisi oleh: dr. Livia Saputra