Kontraindikasi dan Peringatan Tetrasiklin
Kontraindikasi tetrasiklin atau tetracycline adalah pada pasien dengan riwayat hipersensitivitas terhadap obat ini, juga pada wanita hamil. Peringatan penggunaan tetrasiklin diberikan atas potensi tetrasiklin mengakibatkan perubahan warna gigi, menghambat pertumbuhan tulang, serta mengakibatkan fotosensitivitas dan hipertensi intrakranial.
Kontraindikasi
Kontraindikasi tetrasiklin adalah pada individu dengan hipersensitivitas terhadap antibiotik golongan tetrasiklin. Tetrasiklin juga dikontraindikasikan pada wanita hamil, karena berpotensi menyebabkan perubahan warna gigi secara permanen pada fetus.
Perubahan warna pada gigi dapat terjadi hingga pasien anak berusia 8 tahun. Sebaiknya, tetrasiklin juga dihindari pada kelompok usia ini, kecuali pada kasus khusus, misalnya penyakit antraks.
Tetrasiklin diekskresikan melalui ginjal, sehingga pemberiannya pada pasien gagal ginjal stadium akhir juga merupakan kontraindikasi. Jika sangat perlu digunakan, lakukan penyesuaian dosis dengan mengurangi dosis atau dengan meningkatkan interval waktu pemberian.[2,10,11]
Peringatan
Peringatan penggunaan diberikan karena potensi tetrasiklin menyebabkan perubahan warna pada gigi, gangguan pertumbuhan tulang, fotosensitivitas, efek antianabolik, dan hipertensi intrakranial.
Perkembangan Gigi
Penggunaan tetrasiklin selama periode perkembangan gigi, yaitu kehamilan paruh kedua, saat bayi hingga anak-anak usia 8 tahun, dapat menyebabkan perubahan warna secara permanen. Gigi dapat berubah warna menjadi kuning kecoklatan. Pada kelompok pasien ini, sebaiknya pilih antibiotik alternatif.[7,19]
Pertumbuhan Tulang
Pada bayi prematur, tetrasiklin dapat menyebabkan penurunan pertumbuhan fibula. Hal ini dapat diamati pada dosis tetrasiklin 25 mg/kg, 4 kali sehari. Namun, efek ini bersifat reversibel saat tetrasiklin dihentikan.[2,19]
Fotosensitivitas
Pasien yang menerima terapi tetrasiklin dapat mengalami fotosensitivitas, dengan manifestasi sunburn yang berat. Pasien perlu diedukasi untuk menghindari paparan sinar matahari langsung dan sinar ultraviolet. Jika terjadi eritema pada kulit, tetrasiklin sebaiknya segera dihentikan.[10]
Efek Antianabolik
Efek antianabolik dari tetrasiklin dapat menyebabkan peningkatan kadar blood urea nitrogen (BUN), sehingga penggunaannya perlu dilakukan secara berhati-hati pada pasien dengan gangguan ginjal. Tingginya tetrasiklin serum dapat mengakibatkan azotemia, hiperfosfatemia, dan asidosis.[2]
Hipertensi Intrakranial
Penggunaan tetrasiklin dihubungkan dengan hipertensi intrakranial atau pseudotumor serebri. Manifestasi klinis hipertensi intrakranial, antara lain sakit kepala, pandangan buram, diplopia, dan kehilangan penglihatan. Pemeriksaan funduskopi dapat menunjukkan adanya papiledema.
Bila pasien mengalami gangguan penglihatan, segera lakukan pemeriksaan oftalmologi. Biasanya hipertensi intrakranial akan membaik jika tetrasiklin dihentikan, tetapi gangguan penglihatan mungkin menetap. Tekanan intrakranial mungkin tetap tinggi hingga beberapa minggu setelah penghentian obat, sehingga pasien perlu terus dipantau.[2,19]
Direvisi oleh: dr. Livia Saputra