Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Farmakologi Thiamphenicol general_alomedika 2023-04-05T09:18:00+07:00 2023-04-05T09:18:00+07:00
Thiamphenicol
  • Pendahuluan
  • Farmakologi
  • Formulasi
  • Indikasi dan Dosis
  • Efek Samping dan Interaksi Obat
  • Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui
  • Kontraindikasi dan Peringatan
  • Pengawasan Klinis

Farmakologi Thiamphenicol

Oleh :
dr.Trisni Untari Dewi Sp.FK
Share To Social Media:

Farmakologi thiamphenicol atau tiamfenikol merupakan golongan chloramphenicol yang memiliki mekanisme kerja yang hampir sama. Perbedaan struktur kimia thiamphenicol dengan chloramphenicol terletak pada pergantian posisi kelompok NO2 pada chloramphenicol menjadi kelompok methyl sulfonyl. Perbedaan struktur tersebut tidak mempengaruhi efeknya dalam sintesis DNA, tetapi mempengaruhi efek sampingnya terhadap anemia aplastik. Thiamphenicol diketahui tidak berhubungan dengan kejadian anemia aplastik karena tidak terdapatnya kelompok NO2 tersebut.[1-3,12]

Farmakodinamik

Aktivitas antibakteri thiamphenicol sedikit kurang aktif dibandingkan dengan chloramphenicol, akan tetapi spektrum aktivitas antibakterinya sama. Thiamphenicol bekerja dengan cara menghambat sintesis protein bakteri sehingga tidak berkembang lagi. Awalnya, terjadi ikatan antara thiamphenicol pada ribosom subunit 50S dan menghambat transpeptidase serta sintesis protein bakteri. Thiamphenicol memiliki aktivitas antibakteri yang bersifat bakteriostatik. Namun, pada konsentrasi hambatan minimal (KHM) yang lebih dari 3‒5 kali lipat dapat bersifat bakterisida dan dapat membunuh kuman kokus gram positif, yaitu Haemophilus influenzae dan Neisseria spp.[3,8,11]

Farmakokinetik

Thiamphenicol sediaan oral memiliki sifat sukar larut dalam air sehingga mempengaruhi aktivitas antibakterinya dan mengurangi efikasinya jika diberikan pada infeksi berat. Oleh karena itu, dikembangkan bentuk sediaan aerosol dan parenteral memiliki daya larut lebih tinggi dan cepat di dalam pembuluh darah.[3,11]

Absorpsi

Pemberian thiamphenicol oral 500 mg akan mencapai konsentrasi serum puncak dalam waktu 2 jam, dengan kadar plasma 3‒6 mg/L. Obat sebaiknya dikonsumsi dalam keadaan perut kosong untuk mempertahankan efikasinya karena sifatnya yang sukar larut dalam air.[11,13]

Distribusi

Thiamphenicol terdistribusi ke dalam cairan serebrospinal dan masuk ke paru-paru. Selain itu, juga dapat melewati plasenta masuk ke dalam air susu ibu (ASI). Ikatan protein thiamphenicol hanya 10% dengan waktu paruh 2‒3 jam. [11,13]

Metabolisme

Metabolisme thiamphenicol berbeda dengan chloramphenicol. Thiamphenicol yang diberikan pada manusia tidak mengalami metabolisme. Thiamphenicol tidak mengalami konjugasi dengan asam glukoronik di dalam hepar dan bukan merupakan substrat untuk glukoronil transferase hepar.[8,11,13]

Ekskresi

Waktu paruh atau yang dibutuhkan obat untuk mencapai kadar setengah adalah sekitar 2,6‒3,5 jam. Eliminasi thiamphenicol melalui urin dalam bentuk utuh sekitar 70%, sisanya diekskresikan di empedu dan feses. Oleh karena itu, pemberian pada pasien dengan gangguan fungsi ginjal harus hati hati karena waktu paruh obat akan memanjang menjadi 9 jam dan menyebabkan akumulasi thiamphenicol di dalam tubuh.[11,13]

Resistensi

Thiamphenicol memiliki resistensi silang dengan chloramphenicol terhadap  bakteri yang berhubungan dengan enzim acetyltransferase. Namun, diduga afinitas thiamphenicol terhadap enzim tersebut rendah. Studi yang dilakukan di negara India dan negara Asia lainnya, disimpulkan bahwa strain Salmonella typhi sudah resisten terhadap berbagai macam antibiotik, salah satunya chloramphenicol dan derivat turunannya termasuk thiamphenicol.[13]

Penelitian oleh Budiono et al pada tahun 2016 menyimpulkan bahwa thiamphenicol masih memiliki sensitivitas tinggi (71,43%) untuk pengobatan penyakit menular seksual gonore. Namun, penelitian ini memiliki keterbatasan di antaranya sampel yang kurang beragam yaitu hanya pada wanita, jumlah tidak terlalu banyak, serta hanya dilakukan di 1 lokasi saja.[13-15]

 

Referensi

1. Yang B, et al. Pharmacokinetics of thiamphenicol glycinate and its active metabolite by single and multiple intravenous infusions in healthy Chinese volunteers. Xenobiotica, 2014; 44(9): 819–26.
2. Aronson JK. Thiamphenicol. Meyler's Side Effects of Drugs, 2016; 836-83.
3. Wang Z, et al. UPLC–MS/MS determination of thiamphenicol in human plasma and its application to a pharmacokinetic study. Journal of Chromatography B, 2014: 967; 235–9.
8. Thiamphenicol. Fao. http://www.fao.org/3/w4601e0d.htm
11. Thiamphenicol. MIMS Indonesia, 2021. https://www.mims.com/indonesia/drug/info/thiamphenicol?mtype=generic.
12. Thiamphenicol. Inchem. http://www.inchem.org/documents/jecfa/jecmono/v38je05.htm
13. Wilcox MH. Chloramphenicol and Thiamphenicol in Antibiotic and Chemotherapy, 2011. https://www.sciencedirect.com/topics/pharmacology-toxicology-and-pharmaceutical-science/thiamphenicol.
14. Alam A. Pola resistensi Salmonella enterica serotype typhi, Departemen Ilmu Kesehatan Anak RSHS. Sari Pediatri. 2011;12:296-301.
15. Budiono M, Muslimin, Hadi P. Uji beda sensitivitas kuman neisseria gonorrhoeae terhadap levofloksasin dengan tiamfenikol secara in vitro. JKD, 2017; 6(2); 802-811. Http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/medico.

Pendahuluan Thiamphenicol
Formulasi Thiamphenicol

Artikel Terkait

  • Membedakan Infeksi Bakteri dan Virus dengan Tes Host Protein Assay
    Membedakan Infeksi Bakteri dan Virus dengan Tes Host Protein Assay
  • Akurasi Tes Widal dan Tubex untuk Diagnosis Tifoid
    Akurasi Tes Widal dan Tubex untuk Diagnosis Tifoid
  • Manfaat dan Keamanan Vaksin Tifoid
    Manfaat dan Keamanan Vaksin Tifoid
  • Tes Widal Sebagai Pemeriksaan Awal Demam Tifoid: Masihkan Bermanfaat?
    Tes Widal Sebagai Pemeriksaan Awal Demam Tifoid: Masihkan Bermanfaat?
Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 29 April 2025, 00:57
Apa diet yang tepat untuk pasien tifoid dengan gejala konstipasi?
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dokter, izin bertanya. Untuk pasien demam tifoid dengan gejala konstipasi, diet seperti apa yang dianjurkan ya dok? Apakah tetap dianjurkan untuk diet...
Anonymous
Dibalas 07 November 2024, 15:36
Apakah penyakit typhoid fever selalu ada gejala gastrointestinal?
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dokter, izin konsul apakah pasien penderita tipes selalu ada gejala GI seperti diare atau konstipasi pada minggu pertama infeksi, atau bisa tanpa gejala...
dr.Harimurti Listianto
Dibalas 06 November 2024, 18:35
Metilprednisolon pada pasien dengan demam tifoid
Oleh: dr.Harimurti Listianto
4 Balasan
Halo dok, saya ada pasien dewasa, berobat di klinik pratama, dengan riwayat TF yg sudah diderita selama sekitar 2 mgg ini. Setelah terapi cefixime 200mg 2x1...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.