Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
annisa-meidina 2024-10-01T15:22:04+07:00 2024-10-01T15:22:04+07:00
Ciclopirox
  • Pendahuluan
  • Farmakologi
  • Formulasi
  • Indikasi dan Dosis
  • Efek Samping dan Interaksi Obat
  • Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui
  • Kontraindikasi dan Peringatan
  • Pengawasan Klinis

Pendahuluan Ciclopirox

Oleh :
dr. Karina Sutanto
Share To Social Media:

Ciclopirox merupakan obat antifungal yang digunakan untuk mengatasi infeksi jamur, seperti pada tinea unguium. Di Indonesia, ciclopirox tersedia dalam bentuk topikal, yakni cairan yang dioleskan pada kuku seperti kuteks.

Ciclopirox bekerja dengan menghambat sintesis enzim-dependen DNA, RNA, dan protein jamur. Mekanisme ini melibatkan pengikatan dengan ion logam seperti Fe³⁺ dan Al³⁺, yang mengganggu fungsi enzim yang memerlukan logam sebagai kofaktor, termasuk enzim yang terlibat dalam proses respirasi seluler dan membran sel jamur. Akibatnya, terjadi akumulasi racun intraseluler, seperti peroksida, yang menginduksi stres oksidatif dan akhirnya menyebabkan kematian sel jamur.

Ciclopirox telah disetujui untuk pengobatan infeksi jamur superfisial. Secara topikal, ciclopirox digunakan untuk mengobati dermatomikosis seperti tinea pedis, tinea cruris, tinea corporis, tinea versicolor, dan kandidiasis kutis. Ciclopirox dalam bentuk sampo dipakai untuk mengatasi dermatitis seboroik pada kulit kepala. Meski begitu, di Indonesia ciclopirox hanya tersedia dalam bentuk cairan kuku untuk pengobatan onikomikosis atau tinea unguium.

Efek samping yang paling sering dilaporkan antara lain iritasi kulit, gatal, kemerahan, dan rasa terbakar di area aplikasi. Pada kasus tertentu, pengguna juga mungkin mengalami pengelupasan kulit, kekeringan, atau perubahan warna kuku, terutama saat digunakan untuk onikomikosis. Reaksi hipersensitivitas, seperti ruam atau dermatitis kontak alergi, jarang tetapi dapat terjadi.[1-4]

Di Indonesia, ciclopirox tersedia dalam merek dagang Loprox®.[6]

Tabel 1. Deskripsi Singkat Ciclopirox

Perihal Deskripsi
Kelas Agen antifungal[3,4]
Subkelas Antifungal topikal[3,4]
Akses Resep[6]
Wanita hamil

Kategori FDA: B

Kategori TGA: B3[2,5]

Wanita menyusui Tidak ada data mengenai keberadaan ciclopirox dalam ASI, efeknya pada bayi yang disusui, atau produksi ASI[7,8]
Anak-anak Keamanan dan efikasi penggunaan ciclopirox pada pasien anak usia di bawah 10 tahun belum ditetapkan[7]
Infant
FDA

Approved[1,2,7]

 

Referensi

1. McKeny PT, Nessel TA, Zito PM. Antifungal Antibiotics. 2023. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK538168/
2. MIMS. Ciclopirox. 2024. https://www.mims.com/indonesia/drug/info/ciclopirox?mtype=generic
3. PubChem. Ciclopirox. 2024. https://pubchem.ncbi.nlm.nih.gov/compound/Ciclopirox
4. ASHP. Ciclopirox. 2024. https://www.drugs.com/monograph/ciclopirox.html
5. Therapeutic Goods Administration. Prescribing medicines in pregnancy database. 2023. https://www.tga.gov.au/products/medicines/find-information-about-medicine/prescribing-medicines-pregnancy-database
6. BPOM. Cek BPOM. 2024. https://cekbpom.pom.go.id/search_home_produk
7. FDA. Loprox Cream. 2013. https://www.accessdata.fda.gov/drugsatfda_docs/label/2013/018748s024,019824s023,020519s016lbl.pdf
8. FDA. Loprox Shampoo. 2012. https://www.accessdata.fda.gov/drugsatfda_docs/label/2012/021159s019lbl.pdf

Farmakologi Ciclopirox

Artikel Terkait

  • Tinea Unguium pada Geriatri
    Tinea Unguium pada Geriatri
  • Terapi Profilaksis Rekurensi Tinea Unguium
    Terapi Profilaksis Rekurensi Tinea Unguium
Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 02 Desember 2024, 09:03
Tinea unguium pada anak usia 2 tahun
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dok, saya mau bertanya bagaimana tatalaksana tinea unguim pada anak usia 2 tahun? Kuku berjamur akibat suka digigit
Anonymous
Dibalas 09 Agustus 2024, 22:39
kuku terkelupas pada balita
Oleh: Anonymous
4 Balasan
izin konsul dok anak usia 1 tahunbb 9.2kgkeluhan kuku jari tangan dan kaki terkelupas seminggu ini, ada sebagian yg terkelupas sendiri. terasa gatal krn kaki...
dr.Widya Kumala Sari
Dibalas 14 Juli 2024, 08:52
Kuku retak dan kehitaman pada anak usia 5 tahun
Oleh: dr.Widya Kumala Sari
4 Balasan
Izin konsultasi dokter, pasien An. A usia 5 tahun, sejak bbrp hari/minggu yll (orang tua lupa persisnya) di beberapa kuku kaki dan tangan muncul kehitaman dn...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.