Pengawasan Klinis Ciclopirox
Pengawasan klinis selama penggunaan ciclopirox dilakukan untuk memantau tanda-tanda iritasi kulit atau reaksi hipersensitivitas, terutama jika ciclopirox digunakan dalam waktu yang lama. Pada pasien dengan riwayat dermatitis atau alergi kulit, awasi terkait reaksi yang merugikan. Jika terjadi iritasi parah, kemerahan, atau perburukan kondisi kulit, pengobatan harus dihentikan dan lakukan evaluasi lebih lanjut.
Pada pasien hamil atau menyusui, pengawasan lebih ketat diperlukan mengingat terbatasnya data tentang keamanan ciclopirox pada kelompok ini. Keputusan untuk melanjutkan pengobatan harus mempertimbangkan rasio antara manfaat terapi dan risiko potensial pada janin atau bayi yang disusui.
Lakukan pula pemantauan respon klinis pasien terhadap pengobatan, termasuk perbaikan gejala dan penyembuhan lesi jamur. Jika tidak ada perbaikan setelah 2-4 minggu penggunaan ciclopirox pada infeksi kulit atau setelah 6 bulan pada tinea unguium, pengobatan mungkin perlu dievaluasi ulang dan kemungkinan adanya infeksi yang resisten atau kesalahan diagnosis harus dipertimbangkan.[2,4,7]