Efek Samping dan Interaksi Obat Ciclopirox
Penggunaan ciclopirox dalam bentuk sediaan topikal umumnya tidak menimbulkan reaksi efek samping yang serius. Data interaksi obat antara ciclopirox dengan obat lainnya sangat terbatas. Sampai saat ini tidak ada penelitian yang dilakukan mengenai interaksi obat antara ciclopirox dengan agen antijamur sistemik atau obat lainnya.[1,7,8]
Efek Samping
Efek samping yang dapat terjadi dari penggunaan ciclopirox topikal antara lain iritasi kulit, gatal, kemerahan, dan rasa terbakar di area aplikasi. Meski begitu, obat ini biasanya dapat ditoleransi dengan baik. Reaksi berat seperti anafilaksis sangat jarang terjadi.
Dalam uji klinis terkontrol dengan 514 pasien yang menggunakan ciclopirox sediaan krim, didapatkan insidensi reaksi efek samping yang rendah, yakni pruritus di tempat aplikasi pada satu pasien, memburuknya tanda dan gejala klinis pada pasien lain yang menggunakan krim ciclopirox, serta rasa terbakar pada satu pasien.
Selain itu, dalam penelitian pada 626 subjek dengan terapi ciclopirox sediaan sampo yang diberikan sebanyak dua kali seminggu dalam dua uji klinis, didapatkan efek samping yang paling sering terjadi, antara lain rasa gatal pada 1% subjek, dan reaksi pada lokasi aplikasi (rasa terbakar, eritema, dan gatal) pada 1% subjek.[1,7,8]
Interaksi Obat
Belum ada penelitian yang dilakukan untuk menentukan apakah penggunaan ciclopirox berinteraksi dengan obat lain. Hingga kini tidak ada data bahwa penggunaan bersama sediaan topikal ciclopirox dan agen antijamur sistemik dapat mengurangi atau meningkatkan efikasi penanganan tinea unguium. Oleh karena itu, penggunaan ciclopirox topikal dan agen antijamur sistemik untuk tinea unguium secara bersamaan tidak direkomendasikan.[4]