Formulasi Ciclopirox
Formulasi ciclopirox yang ada di Indonesia adalah dalam larutan topikal untuk kuku, dengan bentuk seperti kuteks. Cara penggunaan adalah dioleskan langsung pada kuku yang terkena infeksi jamur.[2,6-8]
Bentuk Sediaan
Di Indonesia, ciclopirox hanya tersedia dalam bentuk larutan topikal mirip kuteks, yang digunakan dengan dioleskan langsung pada kuku. Kekuatan sediaan adalah 80 mg/g. Sediaan juga berisikan 20 sachet tisu alkohol dan beberapa alat kikir kuku. Sediaan ini secara spesifik dipakai untuk penanganan tinea unguium atau onikomikosis.[6]
Cara Penggunaan
Gunakan larutan ciclopirox pada kuku dan kulit di sekitarnya saja, hindari kontak dengan area lain. Singkirkan kuku yang lepas atau bagian kuku yang terkelupas menggunakan pemotong kuku atau kikir kuku. Oleskan cat kuku ciclopirox sekali sehari, sebaiknya sebelum tidur, ke semua kuku yang terkena dengan sikat aplikator yang tersedia.
Oleskan cat secara merata ke seluruh kuku. Jika memungkinkan, oleskan cat kuku ke bagian bawah kuku dan ke kulit di bawahnya. Biarkan cat mengering (sekitar 30 detik) sebelum mengenakan kaus kaki atau stoking. Setelah mengoleskan obat, tunggu 8 jam sebelum mandi.
Oleskan cat kuku ciclopirox setiap hari di atas lapisan sebelumnya. Lalu, setiap seminggu sekali disarankan untuk membersihkan cat kuku dengan alkohol. Bersihkan kuku yang rusak sebanyak mungkin menggunakan pemotong kuku atau kikir kuku.
Aplikasikan ciclopirox setiap hari hingga 48 minggu. Pengangkatan kuku yang terinfeksi oleh tenaga medis setiap bulan dan pemangkasan kuku setiap minggu oleh pasien mungkin diperlukan untuk mempercepat penyembuhan.[2-4]
Cara Penyimpanan
Ciclopirox dapat disimpan pada wadah tertutup rapat dengan suhu ruangan terkendali antara 15-30°C. Pastikan sediaan ciclopirox selalu terlindungi dari cahaya, panas, kelembaban, serta tidak dibekukan. Ciclopirox dalam bentuk sediaan shampoo, harus digunakan dalam waktu 8 minggu setelah kemasan dibuka.[2,4]