Farmakologi Ciclopirox
Secara farmakologi, ciclopirox merupakan agen antifungal spektrum luas. Mekanisme kerja ciclopirox adalah dengan mengganggu integritas struktural membran sel jamur.[1,3]
Farmakodinamik
Mekanisme kerja utama ciclopirox diduga berkaitan dengan afinitas yang tinggi terhadap kation trivalen, yang menghambat kofaktor penting dalam enzim. Ciclopirox menunjukkan aktivitas fungistatik atau fungisida in vitro terhadap spektrum luas organisme jamur, seperti dermatofit, khamir, jamur dimorfik, eumiset, dan aktinomiset. Obat ini banyak digunakan untuk penanganan tinea unguium atau onikomikosis.
Selain spektrum kerjanya yang luas, ciclopirox juga memberikan aktivitas antibakteri terhadap banyak bakteri Gram-positif dan Gram-negatif. Efek antiinflamasi dari ciclopirox telah dibuktikan dalam sel polimorfonuklear manusia, di mana ciclopirox telah menghambat sintesis prostaglandin dan leukotrien. Ciclopirox juga dapat menunjukkan efek antiinflamasi dengan menghambat pembentukan 5-lipoksigenase dan siklooksigenase.[3,7,9]
Farmakokinetik
Ciclopirox hanya tersedia dalam bentuk sediaan topikal. Farmakokinetik dari ciclopirox, terdiri dari aspek absorbsi, distribusi, metabolism, dan eliminasi.[2,3]
Absorbsi
Ciclopirox yang diberikan secara topikal, dapat diabsorbsi <2% melalui kulit yang intak. Rata-rata penyerapan ciclopirox setelah aplikasi pada semua kuku dan 5 milimeter kulit di sekitarnya sebanyak sekali sehari selama 6 bulan pada pasien dengan onikomikosis, didapatkan kurang dari 5% dari dosis yang diberikan. Ciclopirox juga dapat menembus ke dalam rambut dan melalui epidermis dan folikel rambut ke kelenjar sebasea dan dermis.[2,3]
Distribusi
Ciclopirox didistribusikan ke epidermis, korion (dermis), termasuk rambut, folikel rambut, dan kelenjar sebasea. Diketahui pengikatan protein plasma sebesar 94-98%.[2,3]
Metabolisme
Glukuronidasi merupakan jalur metabolisme utama dari ciclopirox.[3]
Eliminasi
Ciclopirox diekskresikan ke urin dan feses (jumlah kecil), dengan waktu paruh eliminasi yang diperlukan sekitar 1,7 jam pada penggunaan dalam bentuk sediaan laruta dan 5,5 jam pada penggunaan dalam bentuk sediaan gel.[2,3]