Indikasi dan Dosis Fluconazole
Indikasi fluconazole adalah pada kasus kandidiasis superfisial, misalnya kandidiasis oral dan kandidiasis vaginalis, kandidiasis sistemik, meningitis kriptokokus, dan profilaksis infeksi Candida pada pasien human immunodeficiency virus (HIV) dan transplantasi sumsum tulang.[1,7]
Kandidiasis Vaginalis
Dosis dewasa fluconazole untuk kandidiasis vaginalis tanpa komplikasi adalah 150 mg per oral dosis tunggal. Pada kandidiasis vaginalis komplikata, dosis diberikan 150 mg setiap 72 jam sebanyak 3 dosis. Jika terjadi rekurensi, maka dapat diberikan dosis 150 mg satu kali sehari selama 10–14 hari, diikuti 150 mg tiap minggu selama 6 bulan.[7,11]
Kandidiasis Orofaringeal
Fluconazole untuk kandidiasis orofaringeal pasien dewasa diberikan dalam dosis 200–400 mg pada hari pertama, dilanjutkan 100–200 mg satu kali sehari. Pengobatan harus dilanjutkan minimal 2 minggu untuk mengurangi kemungkinan relaps.[1,7]
Untuk pencegahan relaps pada pasien human immunodeficiency virus (HIV), dapat diberikan dengan dosis 100–200 mg per hari, atau 200 mg sebanyak 3 kali per minggu.[7]
Kandidiasis Esofageal
Rekomendasi dosis fluconazole untuk pengobatan kandidiasis esofageal dewasa adalah 200 mg pada hari pertama, diikuti 100 mg satu kali sehari. Dosis dapat ditingkatkan hingga 400 mg per hari, berdasarkan respon pasien. Pengobatan dilanjutkan minimal tiga minggu dan setidaknya dua minggu setelah perbaikan gejala.[1,13]
Untuk pencegahan relaps pada HIV, fluconazole dapat diberikan dengan dosis 100–200 mg per hari, atau 200 mg sebanyak 3 kali per minggu.[7]
Kandidiasis Sistemik
Infeksi sistemik Candida mencakup kandidemia, kandidiasis diseminata, dan pneumonia. Dosis yang dapat diberikan adalah 200–400 mg per hari, selama minimal 4 minggu, dan setidaknya 2 minggu setelah perbaikan gejala.[1]
Infeksi Saluran Kemih dan Peritonitis Kandida
Pada infeksi saluran kemih, misalnya sistitis, dapat diberikan 200 mg per hari selama 2 minggu. Sedangkan pada pielonefritis, dapat diberikan 200–400 mg per hari selama 2 minggu. Untuk peritonitis kandida, dosis dapat diberikan sebesar 50-200 mg.[1,13]
Meningitis Kriptokokus
Rekomendasi dosis dewasa fluconazole untuk meningitis kriptokokus akut adalah 400 mg pada hari pertama, dilanjutkan 200 mg satu kali sehari. Dosis dapat ditingkatkan menjadi 400 mg sesuai respons terapi pasien. Masa terapi minimal selama 10 minggu.[1,13]
Profilaksis Kandidiasis pada Transplantasi Sumsum Tulang
Dosis dewasa profilaksis fluconazole terhadap kandidiasis pada pasien yang menjalani transplantasi sumsum tulang adalah 400 mg satu kali sehari per oral. Pasien yang diduga mengalami granulositopenia berat, harus memulai profilaksis beberapa hari sebelum onset neutropenia, dan dilanjutkan selama 7 hari setelah jumlah neutrofil naik >1000 sel per mm3.[12,13]
Pemberian profilaksis tidak direkomendasikan bila durasi neutropenia diperkirakan kurang dari 7 hari.[13]
Penyesuaian Dosis
Penyesuaian dosis fluconazole perlu dilakukan terhadap anak dan penderita gangguan ginjal. Belum ada studi terkait penyesuaian dosis pada gangguan hepar.
Anak
Penyesuaian dosis pada anak harus memberikan paparan yang ekuivalen dengan dosis dewasa. Dosis harian dewasa sebesar 100, 200, dan 400 mg ekuivalen dengan dosis berturut-turut 3, 6, dan 12 mg/kg pada anak. Akan tetapi, dosis melebihi 600 mg/hari tidak dianjurkan.[4]
Dosis fluconazole terhadap kasus kandidiasis mukosa pada neonatus adalah 3 mg/kg setiap 72 jam untuk usia 0–2 minggu, ditingkatkan menjadi setiap 48 jam untuk usia 2–4 minggu, dan kemudian setiap hari pada usia diatas 4 minggu. Dosis dapat dilipatgandakan pada kandidiasis yang invasif.[15]
Dosis pada neonatus prematur usia kehamilan 26–29 minggu sebesar 6–12 mg/kg, dengan dosis rumatan 3–6 mg/kg. Pada dua minggu pertama kehidupan, fluconazole diberikan setiap 72 jam, kemudian setelah usia dua minggu dapat diberikan tiap 24 jam.[1,5]
Gangguan Ginjal
Persentase dosis yang disarankan pada gangguan ginjal disesuaikan dengan klirens kreatinin (CrCl) pasien, yaitu:
- CrCl > 50 mL/menit, dapat diberikan 100% dosis
- CrCl ≤ 50 mL/menit, dapat diberikan 50% dosis
Regular dialysis, dapat diberikan 100% dosis setelah dialisis, dan menyesuaikan dengan CrCl di hari nondialisis[12]
Direvisi oleh: dr. Livia Saputra