Formulasi Artemether
Formulasi artemether di Indonesia adalah dalam bentuk oral dan injeksi. Artemether terdapat dalam sediaan kombinasi bersama dengan lumefantrin untuk tata laksana malaria.
Bentuk Sediaan
Bentuk sediaan artemether di Indonesia adalah dalam ampul injeksi 1 mL dengan kekuatan 80 mg/mL. Sediaan oral artemether ditemukan dalam bentuk kombinasi dengan lumefantrine.[1,13]
Cara Penggunaan
Artemether injeksi hanya boleh diberikan secara intramuskular. Sediaan kombinasi artemether 20 mg dan lumefantrin 120 mg sebaiknya dikonsumsi setelah dengan makanan untuk meningkatkan absorpsi obat.
Pada pasien yang tidak dapat menelan tablet, seperti bayi dan anak, tablet dapat dihancurkan dan dicampur dengan air sebanyak 1–2 sendok teh. Bila obat oral dimuntahkan dalam 1–2 jam setelah diberikan, dosis yang sama diulangi. Bila obat oral tetap dimuntahkan setelah pemberian dosis pengganti, maka pemberian obat antimalaria lain harus dipertimbangkan.[3,6]
Cara Penyimpanan
Artemether sebaiknya disimpan pada suhu ruangan kurang dari 30°C.[12,13]
Kombinasi dengan Obat Lain
Sediaan oral artemether biasanya dikombinasikan dengan lumefantrin, dengan kekuatan artemether 20 mg dan lumefantrin 120 mg. Lumefantrin merupakan derivat chlorobenzylidene.
Sifat antimalaria lumefantrin diduga berasal dari kerjanya menghambat pembentukan β-hematin dengan berikatan pada hemin. Kombinasi artemether dan lumefantrin akan meningkatkan efikasi artemether dalam tata laksana malaria, terutama malaria yang resisten terhadap klorokuin.[1,12,16]
Direvisi oleh: dr. Livia Saputra