Kontraindikasi dan Peringatan Kina
Kontraindikasi kina adalah pada pasien dengan pemanjangan interval QT, myasthenia gravis, dan neuritis optik. Peringatan penggunaan kina adalah risiko efek samping berat seperti trombositopenia dan gagal ginjal yang mengancam nyawa jika kina digunakan untuk kram otot nokturnal.[2]
Kontraindikasi
Penggunaan kina kontraindikasi pada kondisi berikut:
- Pemanjangan interval QT: kasus aritmia ventrikel yang fatal telah dilaporkan pada pasien lansia dengan pemanjangan interval QT baseline yang mengonsumsi kina intravena untuk penanganan malaria falciparum
- Hipersensitivitas terhadap kina
- Hipersensitivitas terhadap mefloquine dan quinidine karena dapat terjadi reaksi silang
Myasthenia gravis: kina memiliki aktivitas blokade neuromuskular yang dapat menyebabkan eksaserbasi kelemahan otot
- Neuritis optik: kina dapat menyebabkan eksaserbasi aktif[2,11]
Peringatan
Black box warning dari penggunaan kina adalah risiko reaksi berat seperti trombositopenia, hemolytic uremic syndrome/ thrombotic thrombocytopenic purpura (HUS/TTP), serta penyakit ginjal kronis, apabila kina digunakan untuk kram otot nokturnal.
Kram Otot Nokturnal
FDA telah melarang penggunaan off-label kina untuk terapi kram otot nokturnal karena risiko efek samping yang melebihi potensi manfaat pada kondisi yang dinilai ringan dan dapat sembuh sendiri.
Risiko Gangguan Jantung
Pemanjangan interval QT merupakan temuan yang konsisten dalam studi yang mengevaluasi perubahan elektrokardiogram akibat konsumsi kina oral atau parenteral. Pemanjangan interval QT dilaporkan terjadi terlepas dari usia, status klinis, atau tingkat keparahan penyakit.
Hipoglikemia
Kina menstimulasi terjadinya pelepasan insulin dan dapat menyebabkan hipoglikemia. Oleh karena itu harus dipantau penggunaannya, terutama pada anak-anak, ibu hamil, dan pasien yang mengonsumsi obat hipoglikemik oral seperti metformin.
Defisiensi G6PD
Perlu dilakukan pemantauan hemoglobin dan hematokrit pada pasien dengan defisiensi G6PD yang mendapatkan kina karena risiko terjadinya anemia hemolitik akut.
Risiko Infertilitas
Studi pada hewan menyatakan kina dapat menyebabkan infertilitas pada hewan jantan. Pada manusia, kina dapat menyebabkan penurunan motilitas sperma dan peningkatan jumlah morfologi sperma yang abnormal, namun tidak mempengaruhi jumlah sperma dan testosteron.[1,2]
Penulisan pertama oleh: dr. DrRiawati MMedPH