Efek Samping dan Interaksi Obat Ethambutol
Efek samping ethambutol tersering adalah neuritis optik disertai efek samping yang jarang seperti gangguan pencernaan, gangguan kulit, gangguan kardiovaskular, dan gangguan neurologi. Penggunaan ethambutol bersama antasida dapat menurunkan efektivitas ethambutol. Ethambutol dapat mengurangi efek terapeutik vaksin hidup seperti BCG dan kolera.
Efek Samping
Ditemukan beberapa efek samping ethambutol dimulai dari efek samping ringan hingga berat.
Efek Samping Umum
Efek samping umum neuritis optik dan neuritis retrobulbar, yang mengakibatkan gangguan visus, skotoma, buta warna merah-hijau, dan/atau defek visual. Efek samping ini timbul terkait dosis yang diberikan. Meningkatnya dosis pemberian ethambutol dapat meningkatkan risiko terjadinya neuritis retrobulbar.
Gangguan dapat terjadi pada satu atau kedua bola mata. Intensitas gangguan penglihatan tergantung pada durasi terapi. Sehingga direkomendasikan pemeriksaan uji visus saat memulai terapi dan secara periodik setelahnya (tiap bulan pada pasien yang menerima >15 mg/kgBB/hari). Fungsi penglihatan biasanya membaik setelah ethambutol dihentikan.[1-3]
Efek Samping Jarang
Efek samping yang jarang ditemukan pada pasien ethambutol antara lain:
- Kardiovaskular: miokarditis, pericarditis
- Pulmonologi: infiltrat paru dengan/tanpa eosinophilia
- Hepar : toksisitas hepar
- Gastrointestinal: gangguan pencernaan, nyeri perut, malaise, anoreksia, mual muntah
- Neurologi: nyeri kepala, pusing, kebingungan mental, disorientasi, halusinasi, baal dan kesemutan
- Sendi: nyeri sendi, peningkatan asam urat yang menyebabkan presipitasi gout akut
- Hematologi: trombositopenia, leukopenia, dan neutropenia
- Kulit : reaksi anafilaksis/anafilaktoid, dermatitis, eritema multiforme, pruritus
- Lainnya : demam.[2,3]
Karena ethambutol diberikan bersama obat lain, efek samping mungkin diakibatkan oleh obat penyerta. Kondisi ini meliputi reaksi kulit (seperti ruam, dermatitis eksfoliatif) pada sindroma hipersensitivitas, eosinofilia, hepatitis, pneumonitis, nefritis, miokarditis, pericarditis, demam, dan limfadenopati.[3]
Interaksi Obat
Penggunaan ethambutol dengan antasida yang mengandung aluminium hidroksida dapat menurunkan potensi obat ethambutol. Dilaporkan pemberian ethambutol dengan antasida yang mengandung alumunium hidroksida menunjukkan penurunan konsentrasi serum rerata dan ekskresi urin sekitar 20% dan 13%. Hal ini menandakan bahwa absorpsi ethambutol mungkin dikurangi oleh produk antasida. Direkomendasikan untuk menunda pemberian antasida yang mengandung alumunium hidroksida selama minimal 4 jam setelah pemberian.[3]
Sebaiknya ethambutol tidak diberikan bersamaan dengan vaksin hidup seperti vaksin BCG atau vaksin Thyphoid karena mengurangi efek terapeutik vaksin. Interaksi obat ethambutol dengan leflunomide, mipomersen, teriflunomide akan meningkatkan risiko toksisitas hepar, sehingga tidak dianjurkan menggunakan obat ini bersamaan. Keseluruhan interaksi obat ethambutol adalah sebagai berikut: [3]
Tabel 2. Interaksi Obat Ethambutol
Interaksi Obat | Nama Obat |
Mengurangi efek terapeutik vaksin | Vaksin BCG, vaksin kolera, vaksin tifoid strain Ty21a live attenuated |
Mengurangi efek terapeutik | Lactobacillus dan Estriol |
Mengurangi potensi obat | Antasida mengandung aluminium hidroksida |
Meningkatkan risiko efek samping obat lain | Leflunomide, mipomersen, dan teriflunomide. |