Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Pengawasan Klinis Ethambutol general_alomedika 2023-08-04T14:21:12+07:00 2023-08-04T14:21:12+07:00
Ethambutol
  • Pendahuluan
  • Farmakologi
  • Formulasi
  • Indikasi dan Dosis
  • Efek Samping dan Interaksi Obat
  • Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui
  • Kontraindikasi dan Peringatan
  • Pengawasan Klinis

Pengawasan Klinis Ethambutol

Oleh :
dr. Amelia Febrina
Share To Social Media:

Pengawasan klinis pemberian obat ethambutol terletak pada pengawasan efek samping obat seperti gangguan penglihatan akibat neuritis optik, gangguan kulit, gangguan neurologi, gangguan kardiovaskuler.

Sebagai bagian dari regimen pengobatan tuberukulosis paru dan ekstraparu, pemberian ethambutol dengan antituberkulosis lainnya memerlukan pengawasan klinis. Terapi anitituberkulosis dilanjutkan hingga terjadi konversi bakteriologis permanen dan pemulihan klinis maksimal.[3]

Evaluasi pasien tuberkulosis meliputi evaluasi klinis, bakteriologik, radiologik, efek samping terapi, dan keteraturan mengonsumsi antituberkulosis. Evaluasi klinik meliputi keluhan, berat badan, dan pemeriksaan fisik. Evaluasi bakteriologik menilai adanya konversi sputum, dengan biakan bila fasilitas tersedia. Evaluasi radiologik menilai foto toraks sebelum terapi dan sesudah terapi untuk monitoring secara objektif.[7]

Diperlukan pemeriksaan secara berkala untuk melihat efek samping akibat pemberian obat ethambutol dengan obat antituberkulosis lainnya. Pemeriksaan dilakukan di awal dan secara periodik. Beberapa pemeriksaan tersebut adalah :

Pemeriksaan Mata untuk Fungsi Penglihatan

Ethambutol dapat menyebabkan penurunan visus akibat neuritis optik. Efek ini terkait dengan dosis dan durasi pengobatan. Pengaruh ini umumnya bersifat reversibel setelah obat dihentikan beberapa minggu hingga bulan. Namun, kasus dengan kebutaan ireversibel pernah dilaporkan. Sehingga dibutuhkan pemeriksaan fungsi mata secara berkala termasuk cek visus, oftalmoskopi, perimetri jari, dan tes diskriminasi warna. Koreksi refraksi perlu dilakukan untuk mendapatkan hasil pemeriksaan yang akurat.[3]

Pemeriksaan Fungsi Ginjal

Pada pasien dengan gagal ginjal kronis, perlu dilakukan penyesuaian dosis oleh karena akumulasi ethambutol pada ginjal. Dianjurkan pemberian separuh dosis ethambutol pada pasien dengan creatinine clearance <10 mL/menit. Lakukan penilaian fungsi ginjal sebelum dan selama pengobatan berlangsung.[1-3]

Pemeriksaan Fungsi Hepar

Toksisitas hepar hingga kematian pernah dilaporkan. Sebaiknya dilakukan penilaian fungsi hepar baseline dan secara periodik.[3] Walaupun belum ada standar dalam pemeriksaan fungsi hepar secara global, namun berdasarkan penelitian terkait dianjurkan pemantauan enzim hati selama 2 bulan terapi standar.[11]

Referensi

1. Antimycobacterial drugs. Dalam: Katzung BG, Masters SB, Trevor AJ, editor. Basic and clinical pharmacology. Ed 11. San Francisco: Lange, 2009. h. 1074-5.
2. Chemotherapy of Tuberculosis, Mycobacterium avium Complex Disease, and Leprosy. Dalam: Brunton LL, Lazo JS, Parker KL, editor. Goodman & Gilman’s the pharmacological basis of therapeutics. Ed 11. San Diego: McGraw-Hill , 2007.
3. Drugs.com. Ethambutol. 19 April 2019. Diunduh dari https://www.drugs.com/ppa/ethambutol.html (Diakses tanggal 12 Agustus 2019)
7. Perhimpunan Dokter Paru Indonesia. Tuberkulosis: pedoman diagnosis & penatalaksanaan di Indonesia. 2006.
11. Tweed CD, Wills GH, Crook AM, Dawson R, Diacon AH, et al. Liver Toxicity Associated with Tuberculosis Chemotherapy in The REMoxTB study. BMC Med. 2018 Mar 28;16(1):46. doi: 10.1186/s12916-018-1033-7.. Doi : https://doi.org/10.1186/s12916-018-1033-7

Kontraindikasi dan Peringatan Et...

Artikel Terkait

  • Pengobatan Tuberkulosis Fase Intensif
    Pengobatan Tuberkulosis Fase Intensif
  • Menangani Efek Samping Terapi Tuberkulosis
    Menangani Efek Samping Terapi Tuberkulosis
  • Penanganan Tuberkulosis Anak di Indonesia
    Penanganan Tuberkulosis Anak di Indonesia
  • Vaksin TB Generasi Baru Terbukti Tidak Efektif
    Vaksin TB Generasi Baru Terbukti Tidak Efektif
  • TCM atau Tes Cepat Molekuler untuk Diagnosis Tuberkulosis
    TCM atau Tes Cepat Molekuler untuk Diagnosis Tuberkulosis

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 15 Maret 2025, 12:12
Panduan pengobatan Tuberkulosis (TB) bulan ke 2 apakah ada guideline baru?
Oleh: Anonymous
4 Balasan
Alo dokter, mohon maaf mau tanya adakah pedoman cara pemeberian obat tb terbaru. Yang saya tahu tahap lanjutan itu konsumsi obatnya seminggu 3 kali dibulan...
dr.Feby Diana Rutman
Dibalas 20 Februari 2025, 19:02
Kasus TBC paru dengan hasil rontgen TBC aktif dengan TCM no detected
Oleh: dr.Feby Diana Rutman
4 Balasan
Alo dokter mohon ijin konsul dsn diskusi, saya dokter di puskesmas memiliki pasien perempuan berumur 62 tahun, datang dengan keluhan batuk >2 bulan, demam...
Anonymous
Dibalas 13 Desember 2024, 20:18
Penggunaan Obat Antidiabetes dan Insulin pada penderita TB dengan DM
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Pada penderita TB dengan DM, pengobatan diabetes lebih disarankan untuk menggunakan insulin dibandingkan OAD. Hal ini dikarenakan penggunaan OAD bersamaan...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.