Formulasi Ethambutol
Formulasi ethambutol tersedia dalam sediaan oral berbentuk tablet. Penggunaannya tidak dianjurkan secara tunggal, akan tetapi bersamaan dengan antituberkulosis lainnya. Penggunaan secara monoterapi dapat meningkatkan resistensi bakteri mycobacterium terhadap obat ethambutol.
Cara Mengonsumsi
Ethambutol tersedia dalam bentuk tablet tunggal maupun fixed dose. Sediaan ethambutol hidroklorida dosis 100 mg dan 400 mg.[3]
Namun, di Indonesia sediaan ethambutol dalam bentuk tunggal adalah sebagai berikut:
- Tablet 250 mg
- Tablet 400 mg
- Tablet 500 mg [5]
Tablet ethambutol diabsorbsi secara baik per oral dan tidak dipengaruhi pemberian makanan.[1-3] Antasida terbukti menurunkan serum konsentrasi ethambutol. Dianjurkan mengonsumsi ethambutol 4 jam setelah mengonsumsi antasida.[6]
Cara Penyimpanan
Ethambutol dapat disimpan dalam suhu ruangan, sekitar 20 – 25 derajat celsius. [3]
Kombinasi dengan Obat Lain
Ethambutol tidak dapat diberikan secara monoterapi. Sesuai dengan panduan obat antituberkulosis, ethambutol tersedia dalam bentuk obat dosis tetap (fixed dose combination) yaitu kombinasi rifampisin 150 mg, isoniazid 75 mg, pyrazinamide 400 mg, dan ethambutol 275 mg dalam satu tablet.[7]