Indikasi dan Dosis Lopinavir
Indikasi lopinavir adalah infeksi HIV tipe 1, baik pada pasien dewasa maupun anak berusia >14 hari. Dosis dewasa yang dianjurkan adalah 800 mg lopinavir/200 mg ritonavir per hari, yang diberikan 1‒2 kali sehari. Sementara, dosis anak tergantung usia dan berat badannya.[3,4]
Indikasi Lopinavir
Lopinavir diindikasikan untuk infeksi HIV tipe 1 pada pasien dewasa dan anak berusia >14 hari. Lopinavir/ritonavir merupakan obat antiretroviral (ART) lini kedua yang diberikan untuk pasien yang gagal terapi dengan regimen lini pertama berbasis nucleoside reverse transcriptase inhibitor (NRTI) dan non-nucleoside reverse transcriptase inhibitor (NNRTI).
Lopinavir/ritonavir harus dikombinasikan dengan ART lain. Regimen yang dianjurkan adalah kombinasi lopinavir/ritonavir dengan dua NRTI lain, seperti efavirenz, nevirapine, atau nelfinavir.[3,14,17]
Dosis Lopinavir Pasien Dewasa
Dosis dewasa yang dianjurkan adalah 800 mg lopinavir dan 200 mg ritonavir per hari, diberikan 1 kali sehari atau dibagi menjadi 2 dosis.
Jika dikombinasikan dengan efavirenz, nevirapine, atau nelfinavir, maka dosis yang dianjurkan adalah 1.000 mg lopinavir/250 mg ritonavir per hari, yang dibagi menjadi 2 dosis.[3]
Dosis Lopinavir Pasien Anak
Lopinavir tablet dan larutan oral harus dibagi menjadi dua dosis pemberian pada pasien anak usia <18 tahun. Pada pasien anak, kemampuan pasien untuk menelan tablet utuh harus dinilai. Jika pasien tidak dapat menelan tablet utuh, maka sediaan larutan oral adalah pilihan yang dapat diberikan.[3]
Dosis lopinavir jika tidak dikombinasikan dengan efavirenz, nevirapine, atau nelfinavir untuk pasien anak usia >14 hari) adalah:
- Usia 14 hari ‒ 6 bulan: dosis 16 mg lopinavir/4 mg ritonavir per kgBB
- Usia >6 bulan ‒ <18 tahun, dengan berat badan <15 kg: dosis 12 mg lopinavir/3 mg ritonavir per kgBB
- Usia >6 bulan ‒ <18 tahun, dengan berat badan 15‒40 kg: dosis 10 mg lopinavir/2,5 ritonavir per kgBB[3]
Kombinasi lopinavir dengan efavirenz, nevirapine, atau nelfinavir dapat diberikan pada anak usia >6 bulan. Jika lopinavir dikombinasikan dengan obat-obatan tersebut, maka peningkatan dosis harian yang diperlukan adalah:
- Berat badan <15 kg: dosis 13 mg lopinavir/3,25 mg ritonavir per kgBB
- Berat badan >15 kg: dosis 11 mg lopinavir/2,75 mg ritonavir per kgBB[3]
Penyesuaian Dosis pada Penurunan Fungsi Ginjal dan Hepar
Tidak diperlukan penyesuaian dosis pada pasien dengan gangguan bersihan ginjal, karena ekskresi lopinavir melalui urin <3%. Penggunaan lopinavir bersamaan dengan kolkisin pada pasien dengan gangguan ginjal tidak diperbolehkan.
Walaupun terdapat beberapa kasus sporadis yang menghubungkan penggunaan lopinavir dengan gangguan ginjal akut, dan ada beberapa studi kohort yang menunjukkan hubungan lopinavir dengan penyakit ginjal kronis, tetapi keuntungan penggunaan lopinavir dianggap melebihi kerugiannya.[3,4,18]
Lopinavir mengalami metabolisme secara cepat dan ekstensif oleh sistem CYP3A4 di hepar, sehingga penggunaannya pada pasien dengan gangguan hepar harus dilakukan dengan hati-hati. Terdapat risiko dekompensasi pada pasien dengan hepatitis B dan hepatitis C, atau peningkatan enzim transaminase hepar yang signifikan. Pemeriksaan enzim hepar sebelum dan selama pemberian obat harus dilakukan.[3,4]
Penyesuaian Dosis pada Pasien Usia >65 Tahun
Uji klinis lopinavir tidak melibatkan cukup banyak pasien berusia >65 tahun, sehingga respons terapi pada populasi tersebut tidak diketahui dengan pasti. Pada dasarnya, penyesuaian dosis dan pengawasan terkait fungsi hepar, jantung, serta ginjal harus dilakukan secara kasus per kasus.[3,4]
Direvisi oleh: dr. Hudiyati Agustini