Efek Samping dan Interaksi Obat Ribavirin
Efek samping fatal ribavirin adalah infark miokard, depresi berat, ide bunuh diri, kekambuhan penyalahgunaan obat dan overdosis, dan infeksi bakteri. Ribavirin memiliki black box warning berupa anemia hemolitik dan timbulnya infark miokard.[7,8,10]
Efek Samping
Efek samping ribavirin yang paling sering dilaporkan adalah kelelahan, asthenia, pireksia, nyeri otot, dan sakit kepala. Efek samping tersebut ditemukan pada pasien dewasa maupun anak.[7,8]
Telah dilaporkan reaksi hipersensitivitas akut berat selama pemberian kombinasi terapi ribavirin dan interferon alfa, seperti urtikaria, angioedema, bronkokonstriksi, dan anafilaksis. Selain itu, hipersensitivitas dapat menyebabkan reaksi kulit berat, seperti erupsi vesikobulosa, sindrom Steven-Johnson (SSJ) dengan atau tanpa keterlibatan mukosa, serta dermatitis exfoliativa (eritroderma).[7]
Berikut efek samping pemberian ribavirin berdasarkan sistem tubuh:
- Sistem saraf: nyeri kepala, pusing, gangguan ingatan, neuropati perifer, koma, perdarahan serebral
- Sistem integumentum: alopesia, pruritus, dermatitis, kulit kering, hyperhidrosis, ruam kulit, eksim, erupsi vesikobulosa, sindrom Steven-Johnson (SSJ) dengan atau tanpa keterlibatan mukosa, dermatitis exfoliativa (eritroderma)
- Sistem respiratori: dispnea, batuk, exertional dyspnea, faringitis, rhinitis, sinusitis
- Sistem gastrointestinal: mual, muntah, diare, nyeri perut, mulut kering, dispepsia, konstipasi, ulkus peptikum, perdarahan saluran cerna, pankreatitis, kolitis
- Sistem muskuloskeletal: myalgia, arthralgia, nyeri punggung
- Sistem kardiovaskular: angina pektoris, aritmia, emboli paru
- Sistem genitourinaria: infeksi saluran kemih
- Hematologi: anemia, limfopenia, neutropenia, trombositopenia, leukopenia. Anemia hemolitik menunjukkan toksisitas primer dari obat ribavirin. Pansitopenia sering dilaporkan terjadi pada penggunaan obat ini jika dikombinasikan dengan azathioprine.
- Lainnya: konjungtivitis, anoreksia, penurunan berat badan, diabetes mellitus, insomnia, iritabilitas, depresi, ansietas, perubahan mood, agitasi, keinginan bunuh diri, agresi, penyalahgunaan obat, halusinasi, hipotiroidisme, sindrom mirip flu, kelelahan, pireksia, menggigil, nyeri perut atas, nyeri dada, hiperurisemia, flushing[17]
Interaksi Obat
Obat ribavirin berinteraksi dengan obat analog nukleosida atau nucleoside reverse transcriptase inhibitors (NRTI), yang ditandai dengan munculnya tanda-tanda toksisitas. Contoh obat NRTI adalah didanosine, lamivudine, abacavir, tenofovir.
Selain itu, penggunaan bersamaan ribavirin dengan obat azathioprine dan mercaptopurine dapat menimbulkan efek pansitopenia berat dan mielotoksisitas.[7,17]
Direvisi oleh: dr. Hudiyati Agustini