Efek Samping dan Interaksi Obat Mycophenolate Sodium
Efek samping mycophenolate sodium yang paling perlu diwaspadai adalah infeksi akibat imunosupresi, risiko keganasan, dan risiko toksisitas embriofetalis. Interaksi obat dapat terjadi pada penggunaan mycophenolate sodium bersama antasida, kolestiramin, dan beberapa obat lain.
Efek Samping
Mycophenolate sodium sebenarnya merupakan generasi asam mycophenolate yang dikembangkan untuk mengatasi efek samping gastrointestinal berat yang terjadi pada pasien yang menerima mycophenolate mofetil. Namun, hasil studi menunjukkan tidak ada perbaikan efek samping pada pasien yang menerima mycophenolate sodium. Kedua obat ini memiliki risiko efek samping gastrointestinal yang setara.[9,10]
Ada berbagai efek samping yang mungkin terjadi pada pasien yang menjalani terapi mycophenolate sodium. Contohnya adalah:
- Efek hematologi: leukopenia, anemia, pure red cell aplasia (PRCA)
- Efek gastrointestinal: diare, konstipasi, mual, ulkus peptikum, perdarahan, hingga perforasi saluran cerna
- Keganasan: limfoma dan keganasan lain (khususnya keganasan kulit)
- Infeksi: herpes simpleks, kandidiasis, infeksi oportunistik, dan bahkan sepsis
- Efek neuropsikiatri: insomnia[2,6]
Interaksi obat
Bila mycophenolate sodium diberikan bersama antasida yang mengandung magnesium dan aluminium hidroksida, absorbsi mycophenolate sodium akan menurun. Kolestiramin juga dapat mengganggu resirkulasi enterohepatik mycophenolate sodium, sehingga bila diberikan bersamaan, efikasi mycophenolate sodium akan berkurang.
Mycophenolate sodium dan azathioprine sebaiknya tidak diberikan bersamaan karena kedua obat ini memiliki mekanisme kerja yang sama, yaitu menghambat metabolisme purin.[2,6]
Studi juga menunjukkan bahwa pemberian mycophenolate dan kontrasepsi oral secara bersamaan dapat menurunkan kadar kontrasepsi oral dalam plasma, sehingga pasien lebih dianjurkan untuk memilih kontrasepsi lain saat mengonsumsi mycophenolate.[2]