Farmakologi Tacrolimus
Farmakologi tacrolimus adalah menekan sistem kekebalan tubuh dengan menghambat transduksi limfosit T. Obat ini menyebabkan penekanan fungsi imun tubuh, produksi antibodi, dan presentasi antigen, sehingga dapat mencegah penolakan organ donor saat proses transplantasi,[3,4]
Farmakodinamik
Tacrolimus mengurangi aktivitas isomerase peptidyl-prolyl dengan mengikat protein FK506 dan membentuk sebuah kompleks baru. Hal ini akan menghambat sinyal transduksi limfosit T dan transkripsi Interleukin 2 (IL-2). Tacrolimus juga menghambat transkripsi gen IL-3, IL-4, IL-5, GM-CSF (granulocyte-macrophage colony-stimulating factor), dan TNF (tumour necrosis factor) yang berperan pada awal aktivasi sel T. Sehingga tacrolimus akan menghambat aktivasi dan proliferasi sel T. [3,4]
Hal ini menyebabkan penekanan fungsi imun tubuh seseorang, seperti efek sitotoksisitas sel T menurun, serta produksi antibodi dan presentasi antigen terganggu. Kondisi ini diperlukan untuk mencegah penolakan organ donor saat proses transplantasi, seperti transplantasi ginjal atau transplantasi hati.[3,4]
Pada proses penolakan organ donor, sel T akan mengenali antigen dari organ donor. Kemudian sel T akan teraktivasi dan mensekresikan sitokin. Sitokin kemudian akan menstimulasi sel B untuk memproduksi antibodi antigraft untuk menyerang organ donor. Sitokin juga kemudian akan membantu sel T untuk membentuk sitotoksisitas terhadap organ donor. Namun, semua proses penolakan organ donor ini dapat dihambat oleh tacrolimus.[3,4]
Pada penyakit kulit, tacrolimus berperan dalam mengikat protein interseluler, kalsium, dan calcineurin untuk menghambat aktivasi limfosit T. Tacrolimus dapat berperan sebagai agen antiinflamasi pada penyakit kulit kronis, seperti dermatitis atopik.[3,4]
Farmakokinetik
Tacrolimus diabsorbsi di saluran pencernaan dan akan mencapai konsentrasi tertinggi dalam darah dalam waktu 0,5‒6 jam. Di dalam darah, 99% tacrolimus akan berikatan dengan asam glikoprotein alpha-1. Tacrolimus akan dimetabolisme dalam liver dan epitel dari usus, kemudian dieliminasi sebagian besar melalui feses.[1,8]
Absorbsi
Absorbsi tacrolimus bervariasi, terutama dipengaruhi oleh makanan berlemak tinggi yang dapat menurunkan kecepatan penyerapan dan tingkat kadar obat. Kadar obat yang diabsorpsi di duodenum hingga usus besar sekitar 20−25%. Waktu konsentrasi plasma puncak selama 0,5−6 jam.[1,8]
Distribusi
Setelah diabsorbsi, 99% tacrolimus akan berikatan dengan asam glikoprotein alpha-1 dalam plasma darah. Di dalam plasma darah, konsentrasi tacrolimus tergantung juga pada distribusi eritrosit yang sangat luas. Rasio eritrosit dan tacrolimus berkisar dari 15:1 hingga 35:1. Volume distribusi pada anak adalah 2,5 L/kg, yaitu lebih tinggi 2 kali lipat dibandingkan pada dewasa. Pembersihan total dari darah pada anak juga 2 kali lipat lebih tinggi daripada dewasa.[1,8]
Metabolisme
Metabolisme tacrolimus secara ekstensif terjadi di hati oleh enzim CYP3A4. Tacrolimus dimetabolisme menjadi 8 metabolit, yaitu 13-demethyl tacrolimus, 31-demethyl tacrolimus, 15-demethyl tacrolimus, 12-hydroxy tacrolimus, 15,31-didemethyl tacrolimus, 13,31-didemethyl tacrolimus, 13,15-didemethyl tacrolimus, serta metabolit yang melibatkan O-demethylation dan membentuk cincin yang menyatu.
Tacrolimus dimetabolisme sepenuhnya sebelum dieliminasi, dengan waktu paruh (half-life) disposisi rata-rata adalah 12 jam. pembersihan total dari tubuh berdasarkan konsentrasi darah kira-kira 0,06 L/jam/kg.[1,3,4]
Eliminasi
Pada manusia, kurang dari 1% dosis tacrolimus diekskresikan melalui urin. Sedangkan 94% dosis tacrolimus akan diekskresikan melalui feses. Pada pemberian intravena, eliminasi melalui feses mencapai 92,6 ± 30,7%, sedangkan melalui urin mencapai 2,3 ± 1,1%.[1,3,4,8,9]