Efek Samping dan Interaksi Obat Kalsium Folinat
Kalsium folinat memiliki beberapa efek samping dan interaksi dengan obat-obatan lain, baik bersifat meningkatkan toksisitas 5 fluorouracil dan menurunkan efikasi obat-obat antiepilepsi dan antagonis folat.
Efek Samping
Pemberian kalsium folinat dilaporkan menimbulkan beberapa efek samping sebagai berikut:
- Status generalis: demam (pada pemberian parenteral)
- Alergi-imunologi: reaksi alergi meliputi urtikaria hingga syok anafilaktik (pada pemberian parenteral)
- Sistem saraf: kejang dan/atau sinkop.
- Gastrointestinal dan hepatobilier: mual muntah pada pemberian kalsium folinat dosis tinggi. Pemberian bersamaan dengan 5-fluorouracil sering menyebabkan keluhan mual muntah dan diare, serta hiperamonia
- Dermatologi: Stevens-Johnson syndrome (SJS) dan Toxic Epidermal Necrolysis (TEN) pernah dilaporkan pada pasien yang mendapat kalsium folinat bersamaan dengan obat-obat yang diketahui dapat menyebabkan penyakit ini. Kalsium folinat belum bisa dieksklusikan sebagai penyebab SJS dan TEN. Pemberian bersamaan dengan 5-fluorouracil dapat menyebabkan keluhan mukositis, termasuk stomatitis dan cheilitis; palmar-plantar erythrodysesthesia[1,2,8]
Interaksi Obat
Beberapa interaksi obat kalsium folinat meningkatkan konsentrasi obat seperti interaksi dengan 5-fluorouracil (5-FU) yang dapat meningkatkan aktivitas antitumor maupun menurunkan konsentrasi obat, seperti interaksi kalsium folinat dengan obat antiepilepsi.
Meningkatkan Konsentrasi Obat
Kalsium folinat dapat meningkatkan aktivitas antitumor dari 5-FU dengan menghambat timidilate synthase pada sel tumor. Dengan pemberian kalsium folinat,efek toksisitas dari 5-FU akan meningkat, terutama pada lansia. Penurunan dosis dari 5-FU diperlukan apabila kedua obat ini dikombinasi. Gejala klinis yang sering terjadi seperti leukopenia, mukositis, stomatitis, dan/atau diare.
Kematian akibat enterokolitis berat, diare, dan dehidrasi pada lansia pernah dilaporkan pada pasien yang menerima kombinasi ini. Bila didapatkan gejala tersebut, penurunan dosis maupun penghentian dari terapi diperlukan hingga gejala tersebut menghilang.[1,4,13,16] Kalsium folinat juga diketahui meningkatkan efek dari obat kemoterapi capecitabine dengan efek sinergisme dari farmakodinamik.[13]
Menurunkan Konsentrasi Obat
Terdapat risiko peningkatan frekuensi serangan kejang pada pasien epilepsi yang mengonsumsi phenobarbital, phenytoin, primidone, dan succinimides. Kalsium folinat merupakan salah satu kofaktor metabolisme pada hepar sehingga dapat menyebabkan penurunan dari kadar enzim obat antiepilepsi pada plasma. Hal ini menyebabkan penurunan konsentrasi plasma dari obat anti epilepsi berikut sehingga penyesuaian dosis diperlukan. Monitoring klinis dan konsentrasi plasma dari obat anti epilepsi dianjurkan.[1,4,8]
Pemberian kalsium folinat bersamaan dengan antagonis asam folat (misalnya: cotrimoxazole, pyrimethamine, methotrexate, antibiotik dengan efek antifolat) dapat menurunkan hingga menetralisir efikasi obat. Pemberian bersamaan dengan trimethoprim sebaiknya dihindari terutama pada terapi profilaksis Pneumocystis jiroveci pneumonia pada pasien HIV positif karena dapat menyebabkan penurunan efikasi dan kegagalan terapi. Pemberian kalsium folinat yang berlebihan dapat mengurangi aktivitas antitumor dari methotrexate. Untuk mengurangi efek tersebut, pemberian kalsium folinat sebagai rescue therapy diberikan dalam 24 jam post administrasi methotrexate.[1,4,13]
Menurunkan Konsentrasi Kalsium Folinat
Glucarpidase dapat menurunkan kadar dan efek dari kalsium folinat dengan meningkatkan metabolisme. Kalsium folinat, folat tereduksi, dan antimetabolit folat merupakan substrat dari glucarpidase.[13]