Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui Kalsium Folinat
Penggunaan kalsium folinat pada kehamilan dikategorikan oleh FDA sebagai kategori C. Belum diketahui apakah kalsium folinat diekskresikan ke ASI pada ibu menyusui.
Penggunaan pada Kehamilan
Kategori FDA C: Studi pada binatang percobaan memperlihatkan adanya efek samping terhadap janin, namun belum ada studi terkontrol pada wanita hamil. Obat hanya boleh digunakan jika besarnya manfaat yang diharapkan melebihi besarnya risiko terhadap janin.[5,13]
Kategori TGA A: Obat ini telah dikonsumsi oleh banyak wanita hamil dan wanita usia reproduktif, tetapi tidak menunjukkan peningkatan frekuensi malformasi atau dampak buruk secara langsung maupun tidak langsung pada janin.[11]
Terapi methotrexate pada kehamilan sangat terbatas, hanya pada indikasi tertentu di mana manfaat yang diharapkan melebihi besarnya risiko terhadap janin. Pemberian kalsium folinat pada kehamilan bersamaan dengan methotrexate (terutama pada regimen multidose) maupun obat-obatan lain yang bersifat sebagai antagonis folat tidak merupakan direkomendasikan. Suplementasi dari kalsium folinat dapat meminimalisir efek toksisitas dan menetralkan overdosis yang tidak disengaja. Pemberian methotrexate bersamaan dengan kalsium folinat sangat efektif dan dapat ditoleransi dengan baik.[1,4-6]
Terapi sitotoksik 5-fluorouracil pada umumnya merupakan kontraindikasi pada kehamilan sehingga terapi kombinasi dengan kalsium folinat juga tidak dianjurkan.[1,4-5]
Belum ada penelitian yang memadai mengenai efek pemberian kalsium folinat pada janin. Asam folat dapat menembus plasenta. Pemberian suplementasi asam folat pada masa perikonsepsi dapat meningkatkan fertilitas, dan defisiensi dari asam folat meningkatkan risiko terjadinya neural tube defects (NTD). Namun belum diketahui efek pemberian suplementasi kalsium folinat.[6]
Penggunaan pada Ibu Menyusui
Belum diketahui apakah kalsium folinat diekskresikan ke ASI. Kalsium folinat sebaiknya hanya dikonsumsi bila terdapat indikasi terapeutik.[1,2,4,6,13]