Pengawasan Klinis Dacarbazine
Pengawasan klinis pada dacarbazine perlu dilakukan terkait efek samping mielosupresi dan kemungkinan toksisitas obat. Pengawasan yang dilakukan meliputi pengawasan laboratorium dan klinis.
Pengawasan Laboratorium
Evaluasi yang rutin dilakukan adalah pemeriksaan laboratorium darah lengkap, sedimen urine elektrolit, serta pemeriksaan fungsi ginjal dan hepar. Evaluasi eritrosit, leukosit dan trombosit, asam urat, serta fungsi ginjal termasuk yang paling ketat dilakukan, yaitu di awal program terapi kemudian diulang sebelum setiap siklus. Hentikan pemberian obat pada pasien dengan leukosit kurang dari 3000 mm3 atau trombosit <100.000/mm3.
Pemeriksaan fungsi hepar, elektrolit, dan urinalisis dilakukan di awal program dan dapat diulang kembali bila terdapat indikasi.[25,26]
Pengawasan Klinis
Selain evaluasi laboratorium, tenaga kesehatan juga wajib mengawasi kemungkinan adanya efek samping, melalui anamnesis dan pemeriksaan fisik. Awasi suhu tubuh harian, serta kenali gejala dan tanda infeksi. Penilaian toksisitas secara klinis dilakukan di setiap waktu kunjungan.
Pada pasien dengan keluhan terkait jantung atau paru, evaluasi tambahan berupa pemeriksaan EKG dan fungsi paru sebaiknya dilakukan berdasarkan temuan klinis. Keseluruhan hasil evaluasi ini digunakan untuk pertimbangan perlunya penyesuaian dosis.[6,26]
Direvisi oleh: dr. Gabriela Widjaja