Formulasi Siklofosfamid
Formulasi siklofosfamid tersedia dalam bentuk injeksi dan oral. Kedua sediaan tersebut sudah beredar di Indonesia.[6,10]
Bentuk Sediaan
Siklofosfamid tersedia dalam bentuk injeksi dan tablet.
Injeksi
Siklofosfamid untuk injeksi tersedia dalam bentuk bubuk kering steril. Sediaannya adalah vial 200 mg, 500 mg, 1 gram, dan 2 gram.[3,6,10]
Tablet
Siklofosfamid oral tersedia dalam bentuk tablet putih dengan corak biru berisikan 25 mg dan 50 mg obat. Sediaan ini tidak tersedia di Indonesia.[3,6,11]
Cara Penggunaan
Cara penggunaan siklofosfamid berbeda untuk masing-masing bentuk sediaan.
Cara Penggunaan Siklofosfamid Injeksi
Siklofosfamid pada sediaan injeksi diberikan melalui akses intravena. Sebelumnya, bubuk siklofosfamid dalam vial dilarutkan dengan natrium klorida 0,9% sampai mencapai perbandingan yang ditetapkan (20 mg siklofosfamid per mL larutan):
- Vial 500 mg dilarutkan dengan 25 mL cairan salin normal
- Vial 1 gram dilarutkan dengan 50 mL cairan salin normal
- Vial 2 gram dilarutkan dengan 100 mL cairan salin normal[6,11]
Cara Penggunaan Siklofosfamid melalui Infus
Untuk metode pemberian melalui infus, siklofosfamid yang telah dilarutkan dengan cairan injeksi harus dilarutkan kembali menggunakan cairan infus dekstrosa 5%, kombinasi dekstrosa 5% dan natrium klorida 0,9%, atau natrium klorida 0,45%. Untuk mengurangi potensi timbulnya efek samping, pemberian siklofosfamid dilakukan secara lambat.[6,11]
Cara Penggunaan Siklofosfamid Oral
Pada penggunaan oral, siklofosfamid dikonsumsi dosis tunggal pada pagi hari dengan/tanpa makanan sebelumnya. Pasien diingatkan untuk menghindari mengonsumsi buah anggur, belimbing, jeruk, berikut jus berbahan dasar buah-buahan tersebut dan produk makanan turunan lainnya.
Konsumsi pagi hari direkomendasikan dengan tujuan untuk mengurangi penumpukan konsentrasi obat pada kandung kemih selama semalam penuh.
Konsumsi Cairan saat Menggunakan Siklofosfamid
Pasien diedukasi untuk memperbanyak konsumsi air putih dan mengosongkan kandung kemih lebih sering untuk mengurangi efek samping. Pada terapi siklofosfamid secara intravena, cairan yang direkomendasikan adalah 2-3 liter/hari sedangkan pada penggunaan oral sebanyak 1,6-2 liter/hari.
Hidrasi yang tidak adekuat dapat meningkatkan risiko terjadinya sistitis hemoragik.[6,11]
Cara Penyimpanan
Siklofosfamid yang telah dilarutkan dapat disimpan selama 24 jam pada suhu ruangan dan bila berada dalam kulkas dapat bertahan hingga 6 hari, kecuali infus siklofosfamid yang menggunakan dekstrosa 5% hanya bertahan selama 3 hari.[6,11]
Kombinasi dengan Obat Lain
Siklofosfamid dapat digunakan sebagai bagian dari regimen kemoterapi kombinasi, misalnya regimen rituximab + siklofosfamid + vincristine + doxorubicin + prednison (R+CHOP) untuk penanganan limfoma non-Hodgkin.
Direvisi oleh: dr. Gabriela Widjaja