Indikasi dan Dosis Siklofosfamid
Indikasi siklofosfamid sebagai agen antineoplastik untuk kasus kanker, seperti limfoma maligna atau leukemia, dan agen imunosupresif pada kasus sindrom nefrotik kelainan minimal pada anak.[3,6,11]
Penyakit Keganasan
Siklofosfamid diindikasikan sebagai agen antineoplastik untuk kasus keganasan, terutama untuk kanker produk darah seperti limfoma (limfoma maligna, penyakit Hodgkin, limfoma limfositik, limfoma Burkitt), mieloma multipel, dan leukimia.
Siklofosfamid juga umum digunakan untuk kasus kanker lainnya, misalnya neuroblastoma, adenokarsinoma ovarium, retinoblastoma, atau kanker payudara.
Siklofosfamid lebih sering digunakan secara bersamaan atau serangkaian dengan agen antineoplastik lainnya. Dosis yang digunakan sama untuk pasien anak dan dewasa.[3,6,11]
Pemberian Intravena
Siklofosfamid bila digunakan sebagai monoterapi pada pasien tanpa kelainan hematologik, dapat diberikan secara intermiten atau kontinu.
Terapi intermiten diberikan dengan dosis 40-50 mg/kgBB dalam dosis terbagi selama 2-5 hari, dapat diulang dengan interval 2-4 minggu. Terapi kontinu diberikan dengan dosis 1-2,5 mg/kgBB/hari.
Oral
Dosis siklofosfamid oral berkisar 1-5 mg/kgBB per hari.
Variasi Dosis
Dosis siklofosfamid yang diberikan di atas merupakan regimen yang umum digunakan. Walau demikian, terdapat banyak regimen dosis siklofosfamid lainnya, baik oral maupun intravena.
Penentuan dosis siklofosfamid harus dilakukan secara individu dengan mempertimbangkan respons aktivitas antitumor dan/atau leukopenia. Jika obat ini digunakan sebagai terapi kombinasi, dosis mungkin perlu diturunkan.[3,6]
Sindrom Nefrotik Kelainan Minimal
Siklofosfamid digunakan pada sindrom nefrotik dengan hasil biopsi positif menunjukkan tipe kelainan minimal, khususnya pada pasien anak yang tidak merespons dengan pemberian kortikosteroid secara adekuat.
Siklofosfamid diberikan secara oral dengan dosis 2-3 mg/kgBB per hari selama 8-12 minggu, hanya pada pasien yang tidak merespons pemberian kortikosteroid.
Terapi selama lebih dari 90 hari berisiko meningkatkan potensi gangguan reproduksi pada anak laki-laki.[1,6]
Lupus Eritematosus Sistemik
Untuk kasus lupus, siklofosfamid intravena dapat diberikan dengan dosis 500-750 mg/m2, sebulan sekali.[13]
Lupus Nefritis
Pada kasus lupus nefritis, siklofosfamid dapat diberikan menggunakan pilihan regimen berikut ini :
- 500 mg siklofosfamid intravena, setiap 2 minggu, selama 12 minggu, dikombinasi dengan pemberian kortikosteroid
- 500-1000 mg/m2, sekali sebulan, selama 6 bulan
Ganti obat dengan azathioprine atau mycophenolate mofetil sebagai terapi rumatan setelah regimen siklofosfamid selesai diberikan.[13]
Penyesuaian Dosis
Pemberian siklofosfamid disesuaikan dengan kondisi pasien seperti pada keadaan mielosupresi atau kelainan hematologik dimana penyesuaian dosis diatur menurut panduan regimen kemoterapi yang digunakan.
Pada pasien penyakit ginjal kronis dengan klirens kreatinin kurang dari 10 mL/menit, dosis obat diturunkan menjadi hanya 75%. Pada pasien gagal ginjal kronis dengan hemodialisis rutin, dosis obat diturunkan setengahnya.
Pada pasien kelainan hepar, tidak dibutuhkan penyesuaian dosis.[3,11]
Direvisi oleh: dr. Gabriela Widjaja