Efek Samping dan Interaksi Obat Azathioprine
Efek samping azathioprine yang umum dialami adalah rasa mual tetapi dapat pula terkait efek hematologis berupa leukopenia berat, trombositopenia, anemia makrositik, dan/atau pansitopenia. Efek samping obat yang paling dialami Interaksi obat azathioprine dikontraindikasikan pada penggunaan bersama dengan febuxostat.
Efek Samping
Pasien yang mendapat terapi azathioprine, dapat memiliki efek samping berikut ini:
- Dapat terjadi efek samping hipersensitivitas gastrointestinal seperti mual muntah. Dapat pula disertai ruam, demam, lemas, mialgia, peningkatan enzim hati, ikterus dan hipotensi. Dapat terjadi nefritis intersisial. Pada kasus yang jarang, diare dapat terjadi. Gejala gastrointestinal ini terjadi pada minggu-minggu awal penggunaan obat tetapi bersifat reversibel.
- Gangguan hematologi seperti leukopenia berat, trombositopenia, anemia makrositis dan/atau pansitopenia
- Supresi sumsum tulang berat (lebih jarang terjadi)
- Dapat terjadi mielotoksisitas dalam penggunaan azathioprine dosis terapi bila pasien hanya memiliki aktivitas thiopurine S-methyl transferase (TPMT) rendah-sedang. Pada pasien dengan aktivitas TPMT rendah, mielotoksisitas dapat terjadi secara berat, bahkan sampai mengancam nyawa. Toksisitas akan lebih berat jika terjadi reaksi penolakan transplan
- Risiko keganasan, terutama kanker kulit, pada penggunaan pasca transplantasi ginjal
- Infeksi oportunistik akibat efek imunosupresan pada penggunaan jangka panjang azathioprine. Sesuaikan dosis azathioprine pada kondisi ini
- Azathioprine dilaporkan dapat menyebabkan penurunan spermatogenesis sementara dalam penurunan fungsi dan viabilitas sperma. Hasil ini didapatkan pada penelitian pada hewan coba. Belum ditemukan hasil penelitian sejenis pada manusia
- Efek samping lain yang pernah dilaporkan adalah terjadinya alopesia dan arthralgia.
- Dilaporkan terjadi viremia Cytomegalovirus (CMV) yang menyebabkan pneumositis berat dan sindrom hemofagosit pada pasien dengan inflamattory bowel disease (IBD)[6,7]
Interaksi Obat
Obat ini dikontraindikasikan pada penggunaan bersamaan dengan febuxostat (xantin oksidase inhibitor) karena meningkatkan kadar azathioprine dengan menurunkan laju metabolisme. Penggunaan bersama xantin oksidase lain seperti allopurinol tidak disarankan dan memerlukan penyesuaian dosis.
Penggunaan bersama-sama dengan agen imunosupresif lainnya atau suplemen yang bersifat imunosupresif seperti pasak bumi harus mempertimbangkan peningkatan risiko infeksi.
Penggunaan bersama-sama dengan vaksin hidup harus mempertimbangkan manfaat dan risiko karena
- Kerja azathioprine menurunkan efektifitas pemberian vaksin
- Efek azathioprine menekan sistem imun dapat meningkatkan risiko terjadinya efek samping vaksin hidup
Interaksi obat lainnya adalah sebagai berikut:
Peningkatan Risiko Efek Samping
Penggunaan azathioprine bersama dengan obat-obatan berikut ini akan menyebabkan peningkatan risiko efek samping:
- Penghambat angiotensin-converting enzyme (ACE-inhibitor): meningkatkan risiko neutropenia
- Hidroksiurea dan trimetropim: peningkatan risiko mielosupresi
- Sulfametoksazol: leukopenia
- Aminosalisilat: inhibisi enzim thiopurine S-methyltransferase (TPMT) sehingga meningkatkan risiko toksisitas
- Agen alkilasi seperti siklofosfamid, klorambucil, atau melphalan: meningkatkan risiko keganasan
Interaksi Obat Lainnya
Azathioprine juga memiliki interaksi obat dengan obat-obat berikut:
- Antikoagulan seperti heparin dan turunannya: penurunan efek antikoagulan
- Siklosporin: menurunkan kadar siklosporin pada plasma[2,6]
Direvisi oleh: dr. Dizi Bellari Putri