Pendahuluan Arginine
Arginine merupakan asam amino semi-esensial yang digunakan untuk suplementasi nutrisi. Arginine juga digunakan pada pasien dengan disfungsi ereksi dan gangguan fungsi jantung. Arginine memiliki efek vasodilator karena dapat mempengaruhi sintesis dan bioavailabilitas nitric oxide (NO). Arginine berperan penting dalam proses pensinyalan molekul selular, merangsang pengeluaran hormon pertumbuhan, mengatur mobilisasi energi di dalam tubuh yang berkontribusi terhadap peningkatan dan hipertrofi massa otot.[1-4]
Penggunaannya banyak dipelajari pada penyakit jantung karena berkorelasi dengan antiaterogenik, antiiskemik dan antitrombotik. Arginine juga bermanfaat dalam penyakit ginjal, fibrosis kistik, penyakit sel sabit, detoksifikasi amonia, dan disfungsi ereksi. Kondisi lainnya yang juga masih kontroversial adalah manfaat arginine sebagai imunomodulator, mengatasi penuaan, dan pada kasus preeklampsia.[5-9]
Arginine juga digunakan untuk uji diagnostik yang merangsang pelepasan hormon pertumbuhan. Arginine juga digunakan dalam bentuk kombinasi perindopril arginine dan amlodipine sebagai terapi tambahan pada penyakit hipertensi.[10-12]
Efek samping arginine yang paling sering terjadi adalah mual, muntah, sakit kepala, kebas, dan iritasi vena lokal. Anafilaksis telah dilaporkan walaupun jarang.[12-15]
Tabel 1. Deskripsi Singkat Arginine
Perihal | Deskripsi |
Kelas | Nutrisi asam amino[15] |
Subkelas | Diagnostik Growth Hormone Releasing Factors[14,15] |
Akses | Resep[14,15] |
Wanita hamil | Kategori FDA: B[14,15] Kategori TGA: tidak diketahui[16] |
Wanita menyusui | Arginine dikeluarkan melalui ASI[14,15] |
Anak-anak | Penggunaan sesuai dengan dosis[14,15] |
Infant | Efikasi dan keamanan tidak diketahui, tidak direkomendasikan pada neonatus[14,15] |
FDA | Approved[12] |