Farmakologi Arginine
Farmakologi arginine adalah sebagai asam amino semi-esensial. Arginine dapat menstimulasi hormon pertumbuhan manusia, sehingga dimanfaatkan dalam uji diagnostik stimulasi hormon pertumbuhan pada pasien dengan gangguan fungsi pituitari.[13,14] Arginine juga memiliki efek vasodilator karena dapat mempengaruhi sintesis dan bioavailabilitas nitric oxide (NO).[1-4]
Farmakodinamik
Arginine berperan dalam metabolisme dan proses fisiologis dalam tubuh. Arginine merupakan penyusun protein, prekursor oksida nitrat, dan dapat menginduksi vasodilatasi. Arginine juga dianggap berperan dalam sintesis kreatin, pengurangan aktivitas xantin oksidase, menginduksi pembentukan tulang dan tendon, serta epitelisasi kulit.
Arginine juga berperan dalam metabolisme energi melalui pemeliharaan kadar adenosin trifosfat. Obat ini juga menstimulasi pelepasan hormon pertumbuhan dan prolaktin, menstimulasi sintesis dan sekresi insulin, serta dikaitkan dengan peningkatan imunitas dan efek neuroprotektif.
Secara klinis, arginine telah dievaluasi untuk digunakan pada penyakit kardiovaskular karena sifat antiaterogenik, antiiskemik, antiplatelet, dan antitrombotiknya. Obat ini juga diuji untuk digunakan pada penyakit ginjal, diabetes, fibrosis kistik, penyakit sel sabit, dan disfungsi ereksi. Efek imunostimulan dan manfaat potensial arginine pada preeklampsia juga telah dievaluasi.[6]
Farmakokinetik
Sekitar 80% arginine berasal dari asupan protein dan pemecahan protein tubuh, sedangkan sisanya berasal dari produksi de novo endogen di ginjal. Sumber asam amino arginine adalah daging, susu dan produk susu, cokelat, semangka, kacang-kacangan, oat, dan gandum. Kadar serum normal L-arginine berkisar antara 50 hingga 150 mcM.[6]
Absorpsi
Arginine diserap secara efisien dari lumen usus halus ke dalam enterosit dan terjadi melalui mekanisme transpor aktif. Waktu mencapai kadar puncak sekitar 20-30 menit.[13-15]
Distribusi
Arginine memiliki volume distribusi sekitar 33 L/kg. Obat ini didistribusikan ke ASI.[13-15]
Metabolisme
Metabolisme arginine sebagian berlangsung di dalam enterosit. Arginine yang tidak dimetabolisme dalam enterosit akan memasuki sirkulasi portal dan kemudian diangkut ke hati untuk dimetabolisme menjadi ornitine, kreatinin, sitrulin, dan urea.[7,13,15]
Eliminasi
Ekskresi arginine sekitar 16 % terjadi melalui urine. Arginine memiliki waktu paruh 42 ± 2 menit.[13,15]