Indikasi dan Dosis Clobetasol Propionate
Indikasi clobetasol propionate adalah sebagai antiinflamasi dan antipruritik pada berbagai dermatosis yang responsif terhadap kortikosteroid. Clobetasol propionate biasanya digunakan dalam dosis 0,05%. Penggunaan clobetasol propionate pada anak berusia di bawah 18 tahun tidak dianjurkan karena tingginya risiko supresi aksis hipotalamus–pituitari–adrenal (HPA).[6]
Indikasi
Clobetasol propionate adalah kortikosteroid potensi tinggi yang diindikasikan untuk mengatasi inflamasi dan manifestasi pruritus pada berbagai kasus dermatosis yang responsif terhadap kortikosteroid berusia 18 tahun ke atas. Bukti ilmiah yang ada telah menunjukkan bahwa clobetasol propionate efektif dalam terapi psoriasis, dermatitis kontak, dan alopecia areata.[6,13-16]
Psoriasis dan Dermatitis Kontak
Untuk psoriasis dan dermatitis kontak, clobetasol propionate digunakan dalam kekuatan 0,05%. Bentuk sediaan yang digunakan menyesuaikan dengan lokasi dan kondisi lesi, dapat berupa krim, salep, gel, ataupun cairan untuk kulit kepala.
Clobetasol propionate dioleskan tipis-tipis pada area yang terkena, kemudian digosok pelan hingga menyerap, sebanyak 1-2 kali sehari. Dosis maksimal adalah 50 g per minggu. Pada dewasa, durasi terapi maksimal adalah 4 minggu. Jika digunakan pada anak, pemakaian sebaiknya tidak melebihi 5 hari.
Pada psoriasis, terdapat studi yang mengindikasikan bahwa sediaan 0,025% memiliki efikasi yang baik dan dapat menurunkan risiko efek samping seperti supresi aksis HPA.[6,15,16]
Alopecia Areata
Clobetasol propionate pada alopecia areata dapat merangsang pertumbuhan rambut. Pertumbuhan rambut kembali dapat terlihat sedini 6 minggu, namun pengobatan mungkin memakan waktu hingga 12-14 minggu.
Clobetasol propionate dapat digunakan dalam bentuk salep atau foam dengan kekuatan 0,05%. Clobetasol propionate dioleskan ke area lesi setiap malam, kemudian kepala ditutup dengan plastik. Pengobatan dapat dilakukan sebanyak 6 hari dalam 1 minggu dengan maksimal penggunaan hingga 6 bulan.[13,14,17]