Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui Clobetasol Propionate
Penggunaan clobetasol propionate pada kehamilan tidak disarankan. FDA memasukkan clobetasol propionate dalam Kategori C. Penggunaan clobetasol propionate pada ibu menyusui belum diketahui keamanannya.[8,20]
Penggunaan pada Kehamilan
FDA memasukkan clobetasol propionate dalam Kategori C. Studi pada binatang percobaan memperlihatkan adanya efek samping terhadap janin, namun belum ada studi terkontrol pada wanita hamil. Obat hanya boleh digunakan jika besarnya manfaat yang diharapkan melebihi besarnya risiko terhadap janin.
TGA memasukkan clobetasol propionate dalam Kategori B3. Jumlah pasien hamil dan menyusui yang mengonsumsi obat tersebut masih terbatas. Observasi pada populasi tersebut tidak menunjukkan adanya peningkatan frekuensi malformasi atau risiko lain terhadap janin.
Tidak ada studi yang memadai tentang efek teratogenik dari clobetasol propionate pada manusia. Studi pada kelinci telah menunjukkan adanya potensi efek buruk berupa berat badan fetus rendah, hernia umbilikalis, sumbing, dan abnormalitas skeletal. Oleh karena itu, penggunaan clobetasol propionate harus mempertimbangkan rasio manfaat dan potensi risikonya.[6,9]
Penggunaan pada Ibu Menyusui
Keamanan penggunaan clobetasol propionate selama menyusui belum didukung bukti adkuat. Penggunaan kortikosteroid topikal jangka pendek diduga tidak akan menimbulkan risiko pada bayi yang disusui. Meski demikian, akan lebih bijaksana untuk menggunakan kortikosteroid dengan potensi paling rendah pada area kulit sekecil mungkin.
Selain itu, pastikan bahwa kulit bayi tidak bersentuhan langsung dengan area kulit yang dioleskan clobetasol propionate. Penggunaan clobetasol propionate pada puting harus dihindari.[20]