Farmakologi Prednison
Farmakologi prednison terdiri dari aspek farmakodinamik dan farmakokinetik, bekerja dengan cara menghambat migrasi sel polimorfonuklear (PMN).
Farmakodinamik
Prednisone mengurangi inflamasi dengan cara menginhibisi migrasi sel polimorfonuklear (PMN) dan mengurangi peningkatan permeabilitas kapiler.
Prednisone mensupresi sistem imun dengan cara mengurangi aktivitas dan volume sistem limfe.
Prednisone di dalam darah akan berubah menjadi bentuk aktif, dan di dalam inti sel akan mengikatkan diri dan mengaktivasi reseptor-reseptor sitoplasmik nuklear spesifik dengan afinitas yang tinggi, sehingga mengakibatkan ekspresi genetik yang berubah dan menginhibisi produksi sitokin pro-inflamatori.
Bentuk aktif tersebut menghasilkan inhibisi infiltrasi leukosit, mengintervensi fungsi mediator-mediator terhadap respon inflamatori, mensupresi respon imun humoral, serta mengurangi edema dan jaringan parut
Farmakokinetik
Farmakokinetik prednison mayoritas didistribusikan berikatan dengan protein.
Absorpsi
Absorpsi prednison sangat baik setelah konsumsi per oral. Konsentrasi puncak dalam plasma darah tercapai sekitar 1─3 jam pada sediaan immediate release, dan sekitar 6 jam pada sediaan delayed release. Bioavailabilitas obat per oral adalah 92%.
Distribusi
Distribusi prednison dalam ikatan dengan protein sebesar 65%─91%.
Metabolisme
Metabolisme terjadi di hati dengan cara hidroksilasi menjadi metabolit aktif, prednisolon.
Eliminasi
Prednison diekskresikan ke dalam urin. Waktu paruh biologis setelah konsumsi per oral adalah sekitar 3-4 jam. Pada anak-anak waktu tersebut lebih pendek, yaitu sekitar 1-2 jam.[1-4]
Resistensi
Dilaporkan terjadinya resistensi terhadap pemberian rutin prednison pada pasien yang menderita Idiopathic Thrombocytopenia Purpura autoimun.[11]
Direvisi oleh: dr. Dizi Bellari Putri