Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui Prednison
Penggunaan prednison pada kehamilan masuk dalam kategori D untuk tablet delayed-release. Penggunaan prednison pada ibu menyusui harus berhati-hati karena ditemukan dalam air susu ibu.
Penggunaan Pada Kehamilan
Penggunaan prednison sediaan tablet delayed-release pada kehamilan masuk dalam FDA kategori D, artinya ada bukti positif mengenai risiko terhadap janin manusia, tetapi besarnya manfaat yang diperoleh mungkin lebih besar dari risikonya, misalnya untuk mengatasi situasi yang mengancam jiwa. Sementara itu, FDA juga memberi kategori C pada obat prednison selain sediaan tablet tablet delayed-release yang berarti studi pada hewan menunjukkan adanya efek samping pada janin dan data studi pada manusia belum tersedia secara adekuat, akan tetapi obat ini memiliki potensi manfaat bila digunakan sesuai indikasi.
Beberapa hasil penelitian, menunjukkan peningkatan angka kejadian bibir sumbing, dengan atau tanpa celah langit-langit, pada bayi yang dilahirkan. Disamping itu, studi ilmiah juga mengungkapkan terjadinya berat badan lahir rendah.
Sebaliknya, TGA memberikan kategori A, untuk kategori obat yang dikonsumsi oleh banyak wanita hamil, dan wanita usia reproduktif, tanpa adanya bukti meningkatnya frekuensi malformasi, atau adanya efek buruk baik langsung, maupun tidak langsung pada fetus yang diobservasi.
Meski demikian, pemberian obat ini pada wanita hamil mesti mempertimbangkan efek keuntungan yang lebih, daripada efek buruknya, dimana tidak ada obat lain lagi untuk menangani kondisi kesehatan/kegawatdaruratan ibu hamil tersebut
Penggunaan Pada Menyusui
Sekitar 5%‒25% metabolit obat dalam serum maternal, ditemukan dalam air susu ibu, dan sekitar 0,14% dosis maternal per hari akan diterima bayi lewat air susu ibu tersebut. Meski jumlahnya sangat sedikit, pemberian terapi prednison pada wanita menyusui, hendaknya juga menilai aspek manfaat dan risikonya.[2-4,8,9]
Direvisi oleh: dr. Dizi Bellari Putri