Efek Samping dan Interaksi Obat Cabergoline
Efek samping cabergoline yang umum terjadi adalah mual 27%, sakit kepala 26%, dan pusing 15%. Efek samping lain yang lebih jarang adalah asthenia, somnolen, hipotensi postural, depresi, dispepsia, dan dismenore. Interaksi obat dapat terjadi bila cabergoline digunakan bersama agen antagonis D2 seperti phenothiazine atau metoclopramide, sehingga perlu dihindari.[12-14]
Efek Samping
Efek samping cabergoline dapat terjadi pada beberapa sistem organ, antara lain:
- Kardiovaskular: gagal jantung kongestif, gangguan pada perikardium, gangguan katup jantung, hipotensi, edema perifer
- Dermatologi: acne, alopecia, pruritus, flushing
- Gastrointestinal: nyeri perut, konstipasi, mual, dispepsia, peningkatan enzim hati
- Hematologi: penurunan kadar hemoglobin
- Muskuloskeletal: nyeri, asthenia, arthralgia
- Respiratori: rhinitis, efusi pleura, fibrosis paru
- Neuropsikiatri: sakit kepala, pusing, delirium, depresi
- Lainnya: peningkatan libido, hiperseksualitas, gangguan penglihatan[11-14]
Interaksi Obat
Interaksi obat yang berlawanan dapat terjadi jika cabergoline yang merupakan agonis D2 digunakan bersama golongan antagonis D2 seperti phenothiazine, butyrophenone, thioxanthene, atau metoclopramide. Oleh karena itu, penggunaan obat-obat ini secara bersama dapat memberi aksi berlawanan dan dapat berisiko. Sebaliknya, penggunaan cabergoline bersamaan dengan levodopa dapat meningkatkan efek terapeutik.[2,10]
Selain itu, penggunaan cabergoline bersama antihipertensi dapat meningkatkan risiko terjadinya hipotensi ortostatik. Penggunaan cabergoline bersama antibiotik golongan makrolida dapat meningkatkan bioavailabilitas sistemik.[2,10]