Kontraindikasi dan Peringatan Cabergoline
Kontraindikasi cabergoline adalah hipertensi tidak terkontrol, hipersensitivitas terhadap derivat ergot, penggunaan golongan antagonis D2 seperti metoclopramide, dan riwayat penyakit fibrosis. Peringatan khusus perlu diperhatikan pada pasien dengan penyakit hati yang berat dan pasien yang berencana menyusui.[2,6,10,14]
Kontraindikasi
Selain riwayat hipersensitivitas terhadap cabergoline dan derivat ergot lain, berikut ini adalah beberapa kontraindikasi lain:
Hipertensi yang tidak terkontrol
- Riwayat kelainan fibrotik paru, perikardial, atau retroperitoneal
- Penggunaan bersama antagonis D2, seperti phenothiazine, butyrophenone, thioxanthene, atau metoclopramide
- Riwayat gangguan katup jantung dengan bukti valvulopati pada katup mana pun
- Penyakit hati berat
- Rencana menyusui
- Riwayat psikosis nifas[6,10,13,14]
Peringatan
Peringatan khusus terkait cabergoline adalah risiko penyakit katup jantung, penyakit fibrosis, dan penurunan produksi ASI.[13-15]
Penyakit Katup Jantung
Sebelum memulai terapi cabergoline, pasien perlu menjalani evaluasi kardiovaskular, termasuk pemeriksaan echocardiography untuk menilai potensi adanya penyakit katup jantung. Apabila ada, penggunaan cabergoline dikontraindikasikan.[6,10,13,14]
Kasus valvulopati jantung telah dilaporkan pada pasien yang menerima cabergoline, yang umumnya terjadi selama pemberian cabergoline dosis tinggi (>2 mg/ hari) sebagai terapi penyakit Parkinson. Selain itu, valvulopati juga telah dilaporkan pada pasien yang menerima cabergoline dosis rendah untuk terapi hiperprolaktinemia.[6,10,13,14]
Dokter direkomendasikan untuk memberikan cabergoline dengan dosis efektif terendah selama terapi hiperprolaktinemia dan mengevaluasi pasien kembali secara berkala untuk menentukan perlu tidaknya melanjutkan cabergoline.[6,10,13,14]
Reaksi Fibrotik Ekstrakardiak
Seperti derivat ergot lainnya, efusi pleura atau fibrosis paru pernah dilaporkan terjadi setelah pemberian cabergoline jangka panjang. Beberapa kasus terjadi pada pasien yang sebelumnya mendapatkan terapi agonis dopamin ergotinik lainnya. Cabergoline tidak dianjurkan pada pasien dengan riwayat gangguan fibrotik ekstrakardiak.[6,10,13]
Gangguan fibrotik dapat timbul secara perlahan dan harus dimonitor untuk mengetahui adanya manifestasi fibrosis progresif. Oleh karena itu, perhatian khusus harus diberikan selama perawatan dengan memperhatikan beberapa tanda dan gejala, yaitu:
- Penyakit pleura dan paru seperti sesak, batuk terus menerus, atau nyeri dada
- Insufisiensi ginjal atau obstruksi pembuluh darah ureter yang dapat disertai nyeri pinggang dan edema ekstremitas bawah
- Adanya massa atau nyeri tekan pada abdomen yang mungkin mengindikasikan fibrosis retroperitoneal
- Gagal jantung yang mungkin menandakan adanya fibrosis katup dan fibrosis perikardial[6,10,13]
Rencana Menyusui
Cabergoline dapat memberikan efek supresi laktasi, sehingga sebaiknya dihindari pada ibu yang sedang menyusui atau berencana menyusui. Pengaruhnya pada bayi yang disusui belum diketahui secara pasti. Obat hanya digunakan jika manfaatnya melebihi risikonya.[6,7,15]