Indikasi dan Dosis Cabergoline
Indikasi cabergoline yang telah disetujui FDA adalah untuk terapi hiperprolaktinemia, baik yang idiopatik maupun yang disebabkan adenoma pituitari. Indikasi lain bersifat off-label, misalnya terapi penyakit Parkinson dan supresi laktasi. Dosis cabergoline yang digunakan di awal adalah 0,25 mg, sebanyak 2 kali per minggu. Obat ini hanya digunakan untuk orang dewasa karena efikasi dan keamanan pada populasi anak-anak belum diketahui secara pasti.[2,6,10,12]
Hiperprolaktinemia
Untuk terapi hiperprolaktinemia, dosis awal cabergoline untuk orang dewasa adalah 0,5 mg per minggu, yang bisa diberikan dalam satu dosis atau dibagi menjadi dua dosis. Jika dibagi menjadi dua dosis, maka cabergoline diberikan 0,25 mg (setengah tablet) 2 kali per minggu.[2,10]
Apabila diperlukan, dosis dapat ditambah secara bertahap hingga mencapai dosis 1 mg per minggu. Sebelum menambah dosis, sebaiknya selalu ada interval waktu 4 minggu untuk mengobservasi respons pasien terhadap dosis yang diberikan. Pembagian dosis mingguan menjadi beberapa pemberian dianjurkan untuk membantu toleransi pasien. Pasien harus dievaluasi selama peningkatan dosis untuk menentukan dosis efektif terendah yang menghasilkan efek terapeutik optimal.[2,10,13]
Penyakit Parkinson
Cabergoline kadang diberikan sebagai tambahan terapi levodopa pada pasien penyakit Parkinson ataupun sebagai monoterapi. Indikasi ini masih bersifat off-label. Dosis awal untuk orang dewasa adalah 1 mg setiap hari, yang bisa secara bertahap ditingkatkan sebanyak 0,5–1 mg dengan interval 1–2 minggu hingga mencapai respons terapeutik optimal. Dosis akhir yang diperlukan umumnya adalah 2–3 mg setiap hari.[2]
Supresi Laktasi
Cabergoline juga digunakan secara off-label untuk menghambat laktasi yang fisiologis (postpartum) maupun laktasi yang sudah ada sebelumnya. Dosis cabergoline oral yang direkomendasikan untuk menghambat laktasi fisiologis adalah 1 mg, yang diberikan sebagai dosis tunggal pada hari pertama postpartum.[2,10,15]
Sementara itu, dosis cabergoline yang direkomendasikan untuk supresi laktasi adalah 0,25 mg setiap 12 jam selama 2 hari (dosis total 1 mg).[2,10]
Penggunaan pada Populasi Khusus
Penyesuaian dosis cabergoline diperlukan pada pasien dengan gangguan fungsi hepar. Ada rekomendasi untuk mengurangi dosis cabergoline pada pasien dengan gagal hati berat (skor Child-Pugh ≥10) karena ada peningkatan substansial pada kadar plasma dan area di bawah kurva konsentrasi-waktu plasma pada kelompok tersebut.[6,10,11]
Saat ini belum ada pedoman penyesuaian dosis cabergoline pada pasien geriatri dan pasien dengan gangguan fungsi ginjal. Namun, secara umum, pemilihan dosis untuk pasien lanjut usia harus berhati-hati, yakni dimulai dari kisaran dosis terendah.[6,10,11]