Farmakologi Levothyroxine
Secara farmakologi, levothyroxine atau levotiroksin memiliki efek fisiologis yang sama dengan tiroksin endogen. Levothyroxine merupakan bentuk sintetik dari tiroksin atau T4, yang bersama triiodotironin atau T3 akan berdifusi ke dalam nukleus dan berikatan dengan reseptor hormon tiroid yang melekat pada DNA sel. T4 dan T3 bekerja hampir pada semua sel di dalam tubuh, terutama di sistem kardiovaskular.[1-3,14]
Farmakodinamik
Hormon tiroid menimbulkan efek fisiologis melalui transkripsi DNA dan sintesis protein. Aksi fisiologis hormon tiroid dihasilkan terutama oleh T3, yang sebagian besar (80%) merupakan turunan dari T4 melalui proses deiodinasi.[1-3]
Triiodotironin (T3) dan tiroksin (T4) berdifusi ke dalam nukleus dan berikatan pada reseptor hormon tiroid yang melekat pada DNA. Kompleks reseptor ini mengaktivasi transkripsi dan sintesis messenger RNA dan protein sitoplasmik. Hormon tiroid bekerja dengan memengaruhi transkripsi DNA secara langsung untuk meningkatkan sintesis protein, mobilisasi simpanan glikogen, dan fungsi lainnya.[1-3]
Sebagai respons terhadap thyroid stimulating hormone (TSH) yang disekresikan oleh kelenjar pituitari, kelenjar tiroid yang normal akan memproduksi dan mensekresikan T4 (80%) dan T3 (20%). Sekitar 50% hormon tiroksin (T4) selanjutnya dikonversi melalui proses deiodinasi menjadi metabolit aktifnya, yaitu T3. Meskipun T4 adalah produk utama yang disekresikan oleh kelenjar tiroid, T3 menunjukkan mayoritas efek fisiologis dari hormon tiroid. T4 dan T3 menunjukkan potensi relatif 1:4 (T4:T3).[1-3]
T4 dan T3 bekerja hampir pada semua sel di dalam tubuh. Di jantung, hormon tiroid menimbulkan efek permisif pada katekolamin sehingga meningkatkan ekspresi reseptor beta dan meningkatkan denyut jantung, cardiac output, serta kontraktilitas jantung. Karena itu, penderita hipotiroid akan mengalami penurunan laju metabolisme, dengan gejala seperti mudah lelah, lemas, intoleransi terhadap cuaca dingin (cold intolerance), peningkatan berat badan, konstipasi, perubahan suara, dan kulit kering.[1-3,14]
Farmakokinetik
Sebagian besar levothyroxine diabsorpsi di jejunum dan ileum. Sangat sedikit absorpsi terjadi di lambung. Waktu untuk mencapai konsentrasi maksimal (Tmax) adalah sekitar 3 jam pada pasien hipotiroid. Sebesar 80% dosis harian T4 mengalami deiodinasi, yakni sebagian menjadi T3 dan sebagian lagi menjadi reverse T3 (rT3).
Absorbsi
Absorpsi levothyroxine terjadi di saluran cerna (40‒80%). Sebagian besar absorpsi terjadi di jejunum dan ileum, sedangkan sebagian kecil absorpsi terjadi di lambung. Absorpsi meningkat saat perut kosong atau saat puasa, tetapi menurun pada sindrom malabsorpsi. Waktu untuk mencapai Tmax adalah 2 jam pada orang sehat (eutiroid) dan 3 jam pada pasien hipotiroid. Makanan memperlambat waktu menuju Tmax.[2,15]
Bioavailabilitas levothyroxine adalah 60‒80% pada individu eutiroid. Bioavailabilitas ini sedikit lebih tinggi pada pasien hipotiroid dan hipertiroid. Bioavailabilitas pada kondisi perut kosong adalah 79%, sedangkan bioavailabilitas pada saat ada makanan adalah 64% (terhitung setelah pemberian dosis 100 µg).[2,15]
Distribusi
Volume levothyroxine yang didistribusi adalah sekitar 11,6 liter pada individu eutiroid dan 14,7 liter pada penderita hipotiroid primer. Sebagian besar levothyroxine berikatan dengan protein plasma seperti thyroxine binding globulin (TBG), thyroxine-binding prealbumin (TPBA), dan albumin. Hanya hormon yang tidak terikat yang aktif secara metabolik. Hormon tiroid tidak langsung menembus barrier plasenta.[2,15]
Metabolisme
Rute metabolisme T4 utama melibatkan reaksi deiodinasi atau penghilangan iodin oleh enzim deiodinase. Penghilangan iodin dari outer ring T4 mentransformasi T4 menjadi T3, sehingga T4 dapat dianggap sebagai prohormon dari T3. Penghilangan iodin dari inner ring T4 menyebabkan terbentuknya reverse T3 (rT3).[2,15]
Sebesar 80% dosis harian T4 mengalami deiodinasi, yakni sebagian menjadi T3 dan sebagian lagi menjadi reverse T3 (rT3). Baik T3 maupun rT3 selanjutnya dimetabolisme menjadi diiodotironin (T2), iodotironin (T1), dan reverse T2 dan T1.[2,15]
Eliminasi
Eliminasi levothyroxine terutama terjadi melalui ginjal. Kurang lebih 20% T4 dieliminasi di feses. Ekskresi T4 melalui urine berkurang seiring bertambahnya usia. Waktu paruh T4 adalah 6,2 hari pada individu eutiroid dan 7,5 hari pada pasien hipotiroid. Clearance T4 pada pasien hipotiroid dan individu sehat hampir sama, yaitu 0,056 dan 0,054 L/jam secara berturut-turut.[2,15]
Penulisan pertama oleh: dr. Wendy Damar
Direvisi oleh: dr. Irene Cindy Sunur