Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
general_alomedika 2022-09-29T08:51:32+07:00 2022-09-29T08:51:32+07:00
Furosemide
  • Pendahuluan
  • Farmakologi
  • Formulasi
  • Indikasi dan Dosis
  • Efek Samping dan Interaksi Obat
  • Penggunaan Pada Kehamilan dan Ibu Menyusui
  • Kontraindikasi dan Peringatan
  • Pengawasan Klinis

Furosemide

Oleh :
Debtia Rahmah
Share To Social Media:

Furosemide merupakan obat golongan loop diuretic yang digunakan untuk terapi kelebihan cairan atau edema akibat gagal jantung, gagal hati, dan gangguan ginjal, termasuk sindrom nefrotik. Furosemide bekerja menghambat cotransporter Na+/K+/Cl2- pada membran luminal tubulus, yang menyebabkan peningkatan ekskresi air, natrium, klorida, magnesium, dan kalsium.[1,2]

Pada pemberian oral, furosemide mulai bekerja dalam 1 jam. Pada pemberian intravena, efek diuretik dimulai dalam 5 menit. Absorpsi furosemide lebih lambat pada pasien dengan edema terutama yang disebabkan oleh gagal jantung, dibandingkan orang sehat. Furosemide mengalami metabolisme di hati menjadi furosemide glucoronide.[2,3]

Waktu paruh furosemide diperkirakan sekitar 2 jam, tetapi dapat memanjang pada pasien gagal ginjal kronis. Oleh sebab itu, penyesuaian dosis diperlukan pada pasien dengan gangguan ginjal, serta pada pasien geriatri.[3]

Efek samping furosemide yang cukup sering terjadi, antara lain hipotensi ortostatik, dizziness, gangguan keseimbangan elektrolit, misalnya hiponatremia, hipokalemia, atau hipokloremia, tinitus, dan fotosensitivitas. Interaksi obat antara furosemide dengan antibiotik aminoglikosida, misalnya gentamisin dan eritromisin dapat meningkatkan risiko ototoksisitas.[2,3]

Kontraindikasi penggunaan furosemide adalah pasien dengan riwayat hipersensitivitas terhadap furosemide, atau komponen penyusun obat lainnya, serta pada pasien anuria. Peringatan penggunaan diberikan terkait potensi furosemide menyebabkan diuresis berlebihan yang dapat mengakibatkan dehidrasi dan deplesi elektrolit. Furosemide juga harus digunakan secara berhati-hati pada pasien dengan sirosis hepatis, karena dapat mengakibatkan ensefalopati dan koma hepatikum.[3,4]

Pengawasan klinis berupa pemantauan tekanan darah diperlukan untuk mencegah terjadinya hipotensi ortostatik. Pemantauan balans cairan, serta pemeriksaan laboratorium, seperti BUN dan kreatinin, diperlukan untuk mencegah oliguria dan azotemia. Pemeriksaan elektrolit serum, terutama kalium, juga sebaiknya dilakukan sebelum dan 2–4 minggu setelah pemberian furosemide.[2,3]

TABEL 1 Deskripsi Singkat Furosemide

Perihal Deskripsi
Kelas Diuretik dan Obat untuk Hipertofi Prostat[5]
Sub-kelas Diuretik[5]
Akses Resep[6]
Wanita hamil

Kategori FDA: C[3]

Kategori Therapeutic Goods Australia (TGA): C[3]

Wanita menyusui Sebaiknya tidak diberikan, karena dapat menurunkan produksi air susu[2]
Anak-anak Dapat digunakan untuk edema dan hipertensi
Infant Dapat mencetuskan nefrolitiasis, sehingga fungsi ginjal harus dipantau, dan dilakukan ultrasonografi ginjal[7]
FDA

Approved. Terdapat blackbox warning mengenai potensi furosemide mengakibatkan kehilangan air dan elektrolit secara berlebihan, yang dapat menyebabkan dehidrasi dengan deplesi elektrolit

 

 

Direvisi oleh: dr. Livia Saputra

Referensi

1. Drugbank. Furosemide. 2022 https://go.drugbank.com/drugs/DB00695
2. Khan TM, Patel R, Siddiqui AH. Furosemide. StatPearls Publishing. 2022 https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK499921/
3. American Society of Health-System Pharmacists. Furosemide. Drugs.com. 2022 https://www.drugs.com/monograph/furosemide.html#pharmacokinetics
4. Medsafe. APO-Furosemide. 2019. https://www.medsafe.govt.nz/profs/Datasheet/a/apofurosemidetab.pdf
5. PIO Nas. Furosemide. BPOM. 2015 https://pionas.pom.go.id/monografi/furosemid
6. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Daftar Obat Esensial Nasional. 2017 http://hukor.kemkes.go.id/uploads/produk_hukum/KMK_No._HK_.01_.07-MENKES-395-2017_ttg_Daftar_Obat_Esensial_Nasional_.pdf
7. Drugs.com. Furosemide Prescribing Information. 2022 https://www.drugs.com/pro/furosemide.html#s-34071-1

Pendahuluan Furosemide
Formulasi Furosemide

Artikel Terkait

  • Torakosentesis Tidak Bermanfaat pada Kasus Gagal Jantung – Telaah Jurnal Alomedika
    Torakosentesis Tidak Bermanfaat pada Kasus Gagal Jantung – Telaah Jurnal Alomedika
  • Pilihan Obat Antihipertensi pada Orang dengan Penyakit Kardiovaskuler
    Pilihan Obat Antihipertensi pada Orang dengan Penyakit Kardiovaskuler
  • Serba-serbi Pengukuran Tekanan Darah dengan Digital Sphygmomanometer
    Serba-serbi Pengukuran Tekanan Darah dengan Digital Sphygmomanometer
  • Pemilihan Obat Antihipertensi Lini Pertama
    Pemilihan Obat Antihipertensi Lini Pertama
  • Waktu Optimal Konsumsi Obat Antihipertensi: Pagi atau Malam?
    Waktu Optimal Konsumsi Obat Antihipertensi: Pagi atau Malam?

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 29 Maret 2025, 19:48
Apakah pasien HT terkontrol dg tensi >180/90 boleh dilakukan vaksinasi meningitis?
Oleh: Anonymous
3 Balasan
Alo dokter, izin bertanya apakah pasien dengan tensi >180/90 boleh dilakukan vaksin meningitis? Atau harus dilakukan penundaan terlebih dahulu, jika iya...
Anonymous
Dibalas 15 Maret 2025, 13:59
Apakah dokter umum boleh memberikan obat hipertensi pada ibu hamil
Oleh: Anonymous
8 Balasan
Alo Dokter. Saya izin bertanya, ada pasien ibu hamil tensi 150/80mmHgDicek protein urine negatifSebaiknya kami sebagai dokter umum memberikan rujukan poli...
Anonymous
Dibalas 24 Februari 2025, 10:12
CAPTOPRIL SUBLINGUAL VS ORAL
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo Dokter, izin bertanya pada kasus HT urgensi dengan dispepsia. TD 198/122. Keluhan menyesak di dada. EKG normal. Tatalaksana awal utk menurunkan TD nya...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.